Syamsurizal

頑張れば 難 でも できる

UJIAN MID SEMESTER KIMIA ORGANIK 3 KELAS REGULER B 2017

UJIAN MID  SEMESTER

 

MATAKULIAH    : KIMIA ORGANIK III

DOSEN             : Dr. Syamsurizal, M.Si

KELAS              : Reguler/online

HARI/TANGGAL : Rabu, 30 Oktober  2019

WAKTU             : 19.30 – 21.30 WIB

 

 

Petunjuk:

  1. Anda diizinkan membuka buku, laptop atau akses internet TETAPI ANDA DILARANG MENCONTEK JAWABAN TEMAN ANDA. Bila terbukti diketahui maka anda dinyatakan GAGAL dalam matakuliah ini.
  2. Anda harus berutan menjawab, satu soal paling lama 30 menit. Keterlambatan upload jawaban menjadikan anda bisa gagal pada ujian ini.

SOAL :

3. Bila diperhatikan struktur dan kearomatisan beberapa golongan senyawa heterosiklik, diketahui berturut-turut sebagai berikut: benzen > tiopen > Pirol > Furan. Jelaskan dengan membandingkan struktur kasar ketiga senyawa heterosiklik tersebut, mengapa kecendrungan kearomatisannya demikian. (bobot 25)

Updated: Oktober 30, 2019 — 16:00

33 Comments

Add a Comment
  1. Ulin Ayu Wulandari

    Nama : Ulin Ayu Wulandari
    NIM : A1C117024

    3. Sifat aromatic terendah adalah furan, pirol, tiopen, benzene karena dilihat dari keelektronegatifannya. Titik didih furan lrbih rendah jika dibandingkan dengan pirol, karena furan mudah terdelokalisasi. Sehingga, keelektronegatifannya kurang stabil. Hal inilah yang menyebabkan titik didihnya rendah. Diantara keempat senyawa tersebut yang paling mudah mengalami kontak dengan uap air adalah benzene.

  2. Nama : Khairil Liza
    NIM A1C117036

    3. Sifat kearomatisan benzen > tiopen > Pirol > Furan.
    Hal ini terjadi karena :
    • Keelektronegatifan, dimana semakin tinggi sifat elektronegatifnya maka makin rendah pula sifat kearomatisannya.
    • Karena furan memiliki lebih elektron yang dapat mengalami delokalisasi (berpindah-pindah) daripada pirol, tipen, benzen, maka dari itu furan bersifat lebih rendah kearomatisannya karena bersifat lebih tidak stabil.
    • Pada benzen terdapat sifat aziotrof (sangat mudah kontak dengan air), yang mana apabila bercampur dengan air maka sulit untuk dipisahkan.

  3. Nama : Ariyansyah
    NIM : A1C117050

    jika dibandingkan dari strukturnya benzen lebih aromatik karena memikilki delokalisasi elektron yang sangat tinggi dan menyebabkan elektron berensonansi, selanjutnya tiopen memiliki kearomatikan kedua karena triopen memiliki atom S pada strukturnya atom S ini menyebabkan delokalisasi elektron yang tinggi tapi tidak setinggi benzena. begitupun dengan pirol memiliki atom N yang menyebabkannya memiliki delokalisasi elektron. selanjutnya furan , furan memiliki atom O yang menyebabkan elektron beresonansi. dari kereaktifannya maka sifat aromatik dari ke empat senyawa tersebut dapat diurutkan menjdi, 1)benzen, 2)triopen, 3)pirol dan 4)furan.

  4. Nama : Muhammad Habib
    NIM : A1C117012

    Nah pada furan lebih bersifat aromatis dibandingkan dengan pirol, tiopen, dan benzen. jika kita melihat strukturnya dari benzen. benzen hanya mempunyai 6 atom C siklik dan diikat masing2 atom H, dan pada tiopen, hanya ada 5 atom siklik dan salah satunya Sulfur. sedangkan pada Pirol ada 5 juga dan salah satunya itu ada nitrogen. dan yang paling aromatis yaitu furan karena juga 5 atom, tetapi salah satunya yaitu oksigen. dimana kenapa bersifat aroamatis. hal itu disebabkan karena salah satu atom yang berbeda tersebut. pada tiopen karena ada atom Sulfur sendiri menyebabkan karena pasangannya sendiri karena atom tersebut. oleh karena itu bersifat lebih aromatis. sedangkan yang pirol itu karena ada atom nitrogen dan begitu juga dengan furan. oleh karena furan ada atom oksigen, atom oksigen tersebut menyebabkan efek pada pendonoran elektron pada cincin.

  5. Nama : Liveya Parandika
    Nim : A1C117014

    3. Karena furan memiliki ikatannya lebih kuat dari pyrol. Dan memiliki keelektronegatifannya paling besar karena titik didih ya lebih rendah 4 Kali pyrol dan begitu Pula dengan berat molekulnya lebih rendah atau bisa dikatakan lebih rendah dari thiopen. Furan memiliki titik didih yang rendah karena oksigen muatannnya mudah lepas. Oksigen memiliki ikatan yang kuat semakin kekanan semakin besar begitu Pula sebaliknya, semakin kekiri semakin kecil. Keelektronegatifan Oksigen 3,44, nitrogen 3,04, sehingga aromatik stabil. Yang paling tidak stabil yaitu furan karena sifat kearomatikannya tidak stabil, karena elektronnya mudah terdelokalisasi sehingga memperkuat ion tidak stabil, sifat benzen kontak langsung dengan air atau diudara dengan sigapnya benzen menyerapnya, benzen ini dikatakan campuran yang aziotrof inilah benzen diakatakan stabil.

  6. Nama : Ira Desmila
    Nim : A1C117010

    3. Pada soal tersebut saya akan meenjawab bahwa sesuai urutan tersebut saya bisa menjelaskan bahwa benzen merupakan urutan awal dalam ke aromatisan struktur dalam hal ini kita ketahui bahwa semakin aromatis suatu struktur maka makin rendah elektronegatifnya. artinya senyawa benzen memiliki tingkat suatu keelektronegatifan yang rendah dikarenakan kearomatisan nya yang begitu tinggi. kemudian disusul dengan tiopen, pirol dan yang terakhir itu puran. Puran memiliki sifat aromatis terendah dan pastinya terdelokalisasi makin kecil. sebagaimana kita ketahui bahwa semakin elektronegatif maka suatu struktur tersebut makin mudah lepas. dalam hal ini delokalisasi menentukan struktur dalam senyawa benzen, tiopen, pirol dan furan. dalam hal ini strukturnya akan dijelaskan dalam blog saya yaitu https://wiikimia@blogspot.com
    Kimia organik 3 pasti menyinggung tentang kehidupan sehari-hari, bahwa pyrol dalam kehidupan sehari-hari itu terdapat dalam minyak bumi, tiopen ini jika dibakar jadi SO2 dan SO4 akan menyebabkan susah dibakar, kemudian kalau pirol ini dia fungsi nya sebagai pembentuk warna.

  7. NAMA : YOSSY MAHARDANI
    NIM : A1C117034

    3. Pada keempat unsur tersebut dimana benzen disisni memiliki td 800c , pada tiopen 840c, pada pirol 1260c, dan pada furan 320c. dari situ kita dapat dilihat pada struktur pada senyawa-senyawa tesebut mengapa kearomatisannya benzen lebih baik daripada tiopin, pirol dan juga furan. Diakibatkan karena sifat keelektronegatifan dari senyawa tersebut dimana kelelektronegatifan pada furan paling besar sehingga sifat kearomatisan makin rendah sebaliknya pada benzene sifat keelektonegatifannya kecil sehingga kearomatisannya lebih besar dari yang lainnya. mengapa furan dikategorikan paling rendah kearomatisannya dikarenakan tingkat delokalisasi yang dialami furan mengakibatkan suhu yang rendah.

  8. NENG EARLY OKTAVIA

    NAMA : NENG EARLY OKTAVIA
    NIM : A1C117044
    Kita ketahui bahwa sifat kearomatisan beberapa senyawa heterosiklik berturut-turut
    Benzen > tiopen > pirol > furan.
    Hal ini di karenakan ke elektronegatifan benzen < tipen < pirol < furan, selain itu karena ke reaktifan delokalisasi elektronnya, dimana benzena memiliki elektron yang mudah terdelokalisasi dan sangat reaktif sehingga elektron pada benzene sangat stabil. Sedangkan pada cincin furan, delokalisasi elektronnya tidak sekompak benzene dalam arti elektronnya bertaburan sehingga tidak stabil dan memiliki titik didih yang rendah.
    Keelektronegatifan :
    furan = 3,44
    pirol = 3,04
    tiopen = 2,56
    benzene = lebih kecil daripada ketiga senyawa di atas
    selain karena keelektronegatifan dan delokalisasi elektron bisa juga disebabkan oleh sifat kearomatisan stabil maupun tidak stabil yang diakibatkan delokalisasi elektron yang ada dalam senyawa tersebut.

  9. infirna fii dinillah

    Nama : Infirna Fii dinillah
    Nim : A1C117008
    Seperi yang kita ketahui bahwa tingkat kearomatisan dari Benzen ke Furan adalah sebagai berikut :
    Benzen > Tiopen > Pirol > Furan
    Nah yang mempengaruhi tingkat ke aromtisan dari senyawa senyawa berikut yaitu dapat dilihat dari sifat keelektronegatifannya. Bila senyawa tersebut memiliki keelektronegatifan nya rendah/kecil maka tingkat ke aromatisannya tinggi, begitupula sebaiknya. Jika ke elektronegatifan nya besar maka tingkat ke aromatisannya pun kecil. Hal ini yang menyebabkan tingkat ke aromtisan benzen lebih besar, karena benzen memiliki ke elektronegatifan lebih keci dari tiopen, pirol dan furan. Hal inilah yan menyebabkan benzen jua lebih stabil daripada yang lain.
    Adapun strukturnya dapat dilihat pada link berikut ini
    https://infirnaeduchems14.blogspot.com/2019/10/jawaban-uts-kimia-oranik-3.html

  10. Nama: Emy Yulia
    Nim : A1C117064

    3. menurut saya mengapa demikian karena jika nilai keelektronegatifannya yang semakin tinggi maka akan mengakibatkan kearomatikkannya makin rendah. nah pada furan itu mudah terdelokalisasi itulah yang menyebabkan pada furan itu tidak stabil atau tidak kompak atom-atomnya sehingga titik didihnya rendah, karena dia mengalami resonansi dimana itu mengalami perubahan letak atau posisi dari struktur tersebut. sedangkan pada benzen itu kita ketahui dia bersifat (aziotrof) dimana sangat mudah berinteraksi dengan uap air atau kontak dengan uap air jika dia sudah kontak maka akan susah dipisahkan dia makin kompak dan semakin tinggi pula titik didihnya tersebut. maka untuk lebih jelas strukturnya dapat dilihat diblog saya https://www.blogger.com/blogger.g?rinli=1&pli=1&blogID=2240575381795130066#editor/target=post;postID=2741174978117506174 .

  11. nama: angesti dhitya
    NIM: A1C117004

    3. untuk struktur keempat benzeena, tiopen, pirol dan furan dapat dilihat dalam blog saya https://angestidhitya99.blogspot.com benzene merupakan senyawa yag memiliki tingat aromatisasi lebih besar lalu disusul oleh tiopen, selanjutnya pirol dan furan.delokalisasi mmenyebabkan kearomatisan. elektron pada benzena sangat mudah untuk terdelokalisasi itulah yang membuatnya menjadi aromatis. sedangkan furan elekton pada furan sulit mengalami delokalisasi. sehingga sifat aromatisasinya rendah. kearomatisan dari senyawa senyawa diatas disebabkan oleh kelektronegatifan dari senyawa asenyawa tersebut. benzena mmemiliki keelektronegatifan paling rendah diantara senyawa lainnya diatas. sedangkan furan memiliki tingkat keelktronegatifan tertinggi. semakin tinggi tingkat keelektronegatifan membuatnya semakin tidak aromatis.selain itu cincin aromatis harus memiliki hibridisasi sp2. pirol dan furan termasuk aromatis karena keduanya memiliki elekton sebanyak 2 buah yang disumbangkan ke awan pi aromatik. hal ini dibukktikan dari pirol yang menyumbakan 2 elektron pi dari atom nitrogen. sedangkan furan menyumbangkan 2 elektron pi dari oksigen. tiofen menyumbangan 2 elektron pi dari sulfur.

  12. Winda Sitia Elisabeth Br Sinaga

    Senyawa heterosiklik dengan 5 anggota ( five membered heterocycles) diantaranya terdapat senyawa benzene, tiopen, pirol dan furan. Berdasarkan sifat kearomatisannya diperoleh bahwa benzen > tiopen > Pirol > Furan, hal ini dapat dilihat dari strukur keempat senyawa tersebut. Sifat kearomatisan ini juga dikaitakan dengan kestabilan suatu senyawa, senyawa yang bersifat stabil akan mempunyai titik didih yang tinggi, hal ini diakibatkan oleh delokalisasi pada senyawa tersebut. Pada benzene kestabilannya sangat tinggi karena benzene memiliki hiperkonjugasi yang membuatnya stabil. ketidak stabilan menyebabkan suatu senyawa mudah terlepas ikatannya, sehingga titik didihnya rendah. Hal lain yang mempengaruhinya adalah elektronegativitas yang memungkinkan terjadinya interakhi yang kuat yang menyebabkan terjadinya tumpang tindih pada ikatan. Jika dibandingkan strukturnya dapat dilihat dari gambar yang terdapat pada link berikut :
    https://drive.google.com/open?id=13n1ajMWV_mz2zyZrdNJrs1-UmnoMy2Ya
    Perbedaan pada titik didih terlihat pada benzene dimana benzene bersifat aziotrop, yang artinya benzene ini bersifat sangat mudah menyerap air, oleh karena itu benzene yang ada umumnya tidak murni, hal yang dibandingkan pada titik didih disini adalah benzene murni yang titik didihnya tinggi.

  13. Muhammad rifky saifuddin

    Nama : Muhammad Rifky Saifuddin
    NIM : A1C117080

    Senyawa heterosiklik yang sederhana seperti tiofen, pirol dan puran yang mana diantara ketiganya mengandung suatu heteroatom tunggal. Diketahui bahwa senyawa bisiklik seperti ketiga senyawa tersebut apabila mengikat dengan suatu cincin benzena dapat disebut sebagai benzotiophene, benzofuran, dan juga isoindole. Untuk menjelaskan bahwa senyawa heterosiklik berturut berikut : benzen > tiopen > Pirol > Furan. Kita kenal bahwa benzen terdiri atas enam cincin sikliknya. Dan yang lainnya termasuk dalam cincin beranggota 5 dengan memiliki 1 heteroatom atau heteroatom tunggal. Untuk tiophene dimana strukturnya mengikat atom S, sedangkan untuk pirol, dimana cincinnya mengikat atom nitrogen dan juga hidrogen. Serta pada furan, cincinnya mengikat atom oksigen. Dari ketiga tersebut bahwa furan memiliki sifat aromatisasi yang menyebabkan titik didihnya rendah. Serta furan cenderung terjadi delokalisasi atau biasa disebut hiperkonjugasi pada strukturnya. Jika disimpulkan furan ini cenderung kurang stabil dari yang lainnya. Jika dilihat dari kelektronegatifitasnya bahwa, Oksigen (3,44), nitrogen (3,04), dan belerang (0,56). Dari keelektronegatifitasnya terlihat jelas bahwa furan lebih besar dari yang lainnya.

  14. Nama : Siti May Saroh
    NIM : A1C117048
    Perlu diketahui bahwa kearomatisan suatu senyawa itu bisa dilihat dari stabil atau tidaknya senyawa tersebut. Seperti yang sudah pernah dijelaskan kalo dilihat dari titik didihnya benjen 80 derajat, tiopen 84 derajat, pirol 126 derajat lalu furan 32 derajat. Nah ternyata dari sini tidak bisa menjelaskan tingkat kearomatisannya. Nah jika kita liat dari keelekronegatifannya benjenanya bisa dilihat bahwa dia memiliki keelekronegatifan paling tinggi, sedangkan furan itu keelektronegatifannya paling rendah. Sehingga dia tidak stabil. Semakin rendah tingkat keeelekronegatifannya maka elektronnya itu mudah berpindah pindah atau yang sering dikenal dengan terdelokalisasi. Kalau dia mudah pindah tempat berarti dia tidak stabil. Nah kalo kurang stabil berarti tingkat kearomatisannya juga semakin rendah. Sedangkan kalo benjena ini dia itu dikenal dengan sifat alosotropnya dimana aslotrofnya lah yang membuat benjennya sangat stabil. Kalau diliat dari keelektronegatifannya benjena tertinggi, kedua tiopen, ketiga pirol keempat furan. Nah furan ini lah yang delokalisasinya yang paling besar. Sehingga kestabilannya rendah. Jadi kearomatisannya juga paling rendah.

  15. Nama : Enung Sundari
    NIM : A1C117056
    3. Dari benzene>thiophen>Pyrole>Furan dilihat dari struktur pada keempat senyawa tersebut dapat dilihat bahwa dari struktur kasarnya makin tinggi elektronegatifannya maka makin rendah tingkat aromatiknya. Pada benzene memiliki sifat azeatrop yaitu cepat terkonntaminasi dengan uap air, dan pada molekulnya terhambat ketika bereaksi karena dia berikatan dengan hidrogen. Pada furan memiliki titik didih paling rendah karena terjadi delokalisasi sehingga membuat ionya tidak stabil dan karna ini furan memiliki sifat kearomatikan yang tidak stabil.

  16. Nama: Salsa Billa Aprianti
    NIM: A1C117052
    3. Dari hal tersebut, di sana terlihat bahwa terdapat urutan dari sifat kearomatikannya dari sana terlihat bilama benzene memiliki keeletektronegatifan terminim, kontras dengan furan memiliki kelektronegatifan yang amat rendah. Senyawa tersebut merupakan turunan dari benzene, yang mana dari hal tersebut dapat nampak sifat aromatik yang dikenakannya. Masing-masing hal tersebut memiliki kesamaan termasuk dalam golongan heterosiklik yang beranggotakan lima cincin karbon. Senyawa furan, pirol, dan tiofen masing-masing menjadi pemberi 2 elektron hinggalah disebut mereka memiliki rasa adiksi terhadap elektron. Mereka masing-masingnya mempunyai titik didih yang amat berbeda, yaitu: 126 untuk pirol, furan 32, dan tiopen memiliki titik didih 84. Dari sini terlihat apabila irol titik didihnya nampak besar ketimbang tiopen dan furan, ini menunjukkan adanya ikatan hidrogen yang kental padanya.Furan juga dikatakan memiliki titik didih rendah karena mengalami delokalisasi hingga kurang stabil. Untuk struktur ketiganya, silakan lihat di sini: https://chemicompounds.wordpress.com/2019/10/30/jawaban-uts/

  17. Winda Sitia Elisabeth Br Sinaga

    Nama : Winda Sitia Elisabeth Br Sinaga
    NIM : A1C117016
    Senyawa heterosiklik dengan 5 anggota ( five membered heterocycles) diantaranya terdapat senyawa benzene, tiopen, pirol dan furan. Berdasarkan sifat kearomatisannya diperoleh bahwa benzen > tiopen > Pirol > Furan, hal ini dapat dilihat dari strukur keempat senyawa tersebut. Sifat kearomatisan ini juga dikaitakan dengan kestabilan suatu senyawa, senyawa yang bersifat stabil akan mempunyai titik didih yang tinggi, hal ini diakibatkan oleh delokalisasi pada senyawa tersebut. Pada benzene kestabilannya sangat tinggi karena benzene memiliki hiperkonjugasi yang membuatnya stabil. ketidak stabilan menyebabkan suatu senyawa mudah terlepas ikatannya, sehingga titik didihnya rendah. Hal lain yang mempengaruhinya adalah elektronegativitas yang memungkinkan terjadinya interakhi yang kuat yang menyebabkan terjadinya tumpang tindih pada ikatan. Jika dibandingkan strukturnya dapat dilihat dari gambar yang terdapat pada link berikut :
    https://drive.google.com/open?id=13n1ajMWV_mz2zyZrdNJrs1-UmnoMy2Ya
    Perbedaan pada titik didih terlihat pada benzene dimana benzene bersifat aziotrop, yang artinya benzene ini bersifat sangat mudah menyerap air, oleh karena itu benzene yang ada umumnya tidak murni, hal yang dibandingkan pada titik didih disini adalah benzene murni yang titik didihnya tinggi.

  18. NAMA : CINDY FELIA AGAM
    NIM : A1C117046

    3.Jadi menurut pendapat disini dapat dijelaskan dari stuktur dan kearomatisnya nya dari beberapa senyawa heterosiklik yaitu karena disini menjelaskan mengenai sifat kearomatisannya bahwa furan ini yang paling rendah kearomatisannya sedangkan pirol dan benzene, tiopen memiliki nilai kelektrogatifannya sangat besar maka dari itu sifat dari kearomatisannya semakin besar pula disini dapat dijelaskan dari sifat kearomatisannya bahwa titik didih puran ini sangat rendah dibandingkan pyrol,tiofen, dan benzene dan sifat dari kearomatisannya menjelaskan bahwa senyawa senyawa tersebut elektronnya bisa mengalami proses terdelokalisasi sehingga stabil dan stukturnya pun semakin rendah dan jika dia tidak stabil maka dia yang berpindah itu adalah furan maka dari itu, biasanya istilah ini dikenal sebagai struktur resonansi. Jika dilihat dari titik didih kalau benzene 80 derajat celcius, tiofen 84 derajat celcius, pyrol 126 derajat celcius dan furan 32 derajat celcius karena hal tersebut dapat ditentukan dari sifat kimianya salah satunya aziotrof dijelakan bahwa dia itu sangat mudah melakukan interaksi terhadap air jadi jika dia sudah bercampur dengan air maka, akan sangat sulit untuk melakukan proses pemisahan , dan sudah dijelaskan bahwa elektronnya akan mengalami terdelokalisasi, bersifat stabil , kalau dilakukan proses penelitian sebenarnya titik didih dari benzene ini suhunya lebih dari 80 derajat celcius bahkan bisa juga sampai 200 derajat celcius disini kalau masalah titik didih furan yang lebih rendap tapi proses pengupannnya sangat cepat dibandingkab pirol dan tiofen hal tersebut bisa terjadi karena ia memiliki kelektronegatifan o yang sangat besar sehingga ikatannya pun akan semakin kuat dan akan mengalami yang namanya reaksi intermolekuler atau ikatan hidrigennya sangat tinggi kemudian pirol,furan dan tiofen ini zatnya tidak berwarna dan dari masing masing stuktur mempunyai keunikan tersendiri.

  19. NAMA : RAHMA
    NIM : A1C117018

    Berdasarkan yang saya ketahui bahwa keraromatisan itu sesuai dengan aturan kekule oleh ahli kimia yang mengatakan beberapa syarat senyawa aromatis yaitu datar, siklik dan memiliki elektron phi yang berjumlah 4n+2 dengan n bilangan bulat dan juga agar bersifat aromatik semua elektron phi itu harus berpasangan sehingga dimungkinkan overlopping ( tumpang tindih) yang optimal sehingga terjadi delokasisasi sempurna Jadi dapat saya simpulkan bahwa seperti benzen itu memiliki 6 elektron phi jadi bersifat aromatik.Dan pemahaman yang lainnya karna benzen itu tingkat keelktronegatifannya kecil dari pada tiopen jadi ke aromatisan benzen lebih besar dri pda tiopen begitulah seterusnya untuk pirol dan furan.

  20. Nama : Vinni Sridayanti
    NIM : A1C117030
    3. Kearomatikan suatu senyawa kimia dapat diukur dari keelektronegatifan suatu senyawa tersebut. Dimana semakin besar keelektronegatifan maka sifat aromatisnya semakin kecil dan sebaliknya. Berdasarkan strukturnya, elektron pada benzene dapat mengalami delokalisasi elektron phi sehingga keelektronegatifannya semakin netral dan sifat aromatisnya menjadi tinggi. Pada senyawa furan, ia mempunyai sifat keelektronegatifan yang lebih besar daripada pyrol dan proses resonansi atau perpindahan muatan serta delokalisasi yang terjadi pada furan membuat strukturnya tidak stabil, hal inilah yang membuat pyrole lebih bersifat aromatis dibandingkan furan. Sedangkan pada thiopene proses delokalisasinya menyebabkan sifat keelektronegatifannya lebih kecil daripada pyrole meskipun titik didih dari pyrole lebih besar daripada thiopene, sehingga ia lebih bersifat aromatis dibandingkan pyrole dan furan.

  21. Nama : Regina Theresya Br Purba
    NIM : A1C117060

    3. jika dilihat dari sifat kearomatisannya makan furan lebih lebih kecil dari Pirole , pirole lebih kecil dari tiophene dan tiophene lebih kecil dari benzene. Hal ini dikarenakan semakin besar keelektronegatifannya maka makin kecil pula sifat kearomatisannya.
    Furan , pyrole dan thiopene mtidak berwarna . tittik didihnya pyrole 126 C, Thiophenen 84 C , puran 32 C dan benzene 80 C. massa molekul Tiophene lebih tinggi dari Furan sehingga lebih tinggi titik didih Tiopene dari furan . namun, jika dibandingkan antara massa molekul pirole dengan furan maka lebih besar massa molekul furan . tapi kenapa furan yang lebih rendah titik didihnya? Alasannya Furan sendiri adalah yang paling tidak stabil . hal ini terjadi karena terjadi delokalisasi sehigga mengakibatkan molekulnya tidak kompak dan keinginannya melepas kuat. Titik didih dan hal ini sangat berkaitan dengan keelektronegatifannya. Dimana semakin besar keelektronegatifannya maka makin kecil sifat kearomatikannya. Keempat itu memenuhi karalteristik kearomatikan dimana elektronnya dapat mengalami delokalisasi.
    untuk gambar strukturnya ada di blog saya

  22. alfu laila ariyanti

    Nama: Alfu Laila Ariyanti
    Nim: A1C117022
    3. tiopen, Pirol , Furan memiliki cincin yang tidak memiliki warna dan diketahui titik didihnya pirol itu paling tinggi dimana iya titik didihnya 126o sedangkan thiopen itu diposisi ke 2 titik didihnya 84o serta yang paling rendah itu furan yaitu 32o mengapa pirol lebih tinggi dari pada furan dan thiopen karna adanya hydrogen pada pirol tetapi jangan salah pirol itu lebih berat dari furan tetapi yang jadi kenapa furan lebih rendah padahal dia lebih berat karena terjadi terdelokalisasi dalam cicin yang terjadi ketidaksetabilan olah sebab itu furan titik didihnya lebih rendah walaupun iya lebih berat. Sedangkan jika kita lihat dari benzen lebih besar dari tiopen benzen lebih besar dari Pirol > benzen lebih besar dari Furan sehingga menurut saya dapat kita lihat jika elektonegatifannya tinggi maka dapat kita sempulkan bahwa tingkat aromatisnya pun semakin rendah kenapa kearomatisanya begitu tingkat delokalisasinya pasangan electron itu tidak terikat pada aromatisnya sehingga furan<pirol<thiopen<benzene dimana urutan ini sangatlah konsisten dimana nilai elektronegatifan pada oksigen itu 3,44 pada nitrogen 3,04 dan tiofen 2,56 itu yang saya ketahui tentang kearomatisannya.
    Struktur ada di blog saya

    https://alfulailaariyanti.blogspot.com/2019/10/struktur-benzen-pirol-tiopen-dan-furan.html

  23. Nama : Melin Yohana Sitio
    NIM : A1C117038

    Semakin tinggi keelektronegatifannya maka kearomatisannya semakin rendah dan sebaliknya. Syarat aromatis itu yaitu ketika elektron phi nya itu bisa terdelokalisasi, kalau elektron phi nya berpindah pindah maka harapannya strukturnya semakin tidak stabil sehingga strukturnya putus. Yang paling stabil saat elektron phi nya terdelokalisasi adalah benzen dengan titik didih 80 derajat celcius,Benzen memiliki sifat aziotrop yaitu sangat mudah kontak dengan air, lalu tiopen dengan titik didih 84 derajat celcius, lalu pirol dengan titik didih 126 derajat celcius, kemudian Yang paling tidak stabil kalau elektron phi nya berpindah pindah adalah furan. Dan titik didih juga mempengaruhi dari kearomatisan setiap struktur, furan memiliki titik didih yang rendah yaitu 32 derajat celcius. Furan satu kali lebih rendah dari pirol, Furan 2 kali lebih rendah dari tiopen, dan 3x lebih rendah dari benzen. Furan lebih cepat menguap daripada yang lainnya karena karena memiliki gugus fungsi (O) yang memiliki sifat keelektronegatifan, Semakin besar elektronegatif maka ikatan antar molekul lebih kuat karena berikatan dengan hidrogen yang tinggi maka strukturnya lepas.

  24. NAMA :RUSLAN RABANI
    NIM :A1C117028

    3. jika ditinjau dari struktur kasarnya ketiganya diikat oleh ataom atom yangberbeda sepeti sulful, nitrgen dan hidrogen, kemudian oksigen dan ketiganya diikat oleh 5 atom karbon . jika dilihat dari nilai kelektronegatifannya maka benar urutan kearomatisan diatas sudah sesuai karena benzen pada umumnya bersifat aziotrof jika berkontak dengannnn uap air akan sukit dipisahkan. pada furan keelektronegatifannya lebih besar sehingga ikatannya lebih kuat. urutan diatas juga ditinjau dari nilai yang dihasilkan, dimana furan mempunyai nilai 3,44 pirol 3,04 dan thiopen 2,56. dimana nilai tadi didapat berdasarkan sifat kelektronegatifan senyawa senyawa itu sendiri. furan yang paling besar sehingga dia yang paling tidak aromatis.

  25. Nama: M.Raidil
    Nim : A1C117006

    Bila dilihat dan di bandingkan antara struktur benzena dengan struktur pirol, tiopen dan furan, benzena memiliki elektron phi paling banyak yang mempengaruhi sifat kearomatisan yang paling kuat diantara tiga senyawa tersebut, sehingga menyebabkan benzena memiliki keelektronegatifan yang paling tinggi diantara senyawa pirol, tiopen, dan furan.
    selanjutnya jika kita bandingkan antara tiopen, pirol dan juga furan ketiganya memiliki perbedaan pada salah satu atom lain yang diikat di dalam struktur nya, untuk tiopen mengikat atom S, untuk pirol mengikat atom Nitrogen dan juga Hidrogen pada Nitrogen, untuk furan mengikat atom O.
    Ketiganya (tiopen, pirol, dan furan) jika diurutkan berdasarkan tingkat elektronegativitas nya maka diperoleh
    Furan> pirol> tiopen
    Namun berdasarkan teori jika semakin besar elektronegatifan, maka akan menyebabkan tingkat kearomatikan dari suatu senyawa itu berkurang, sehingga diperoleh urutan tingkat ke aromatisan :
    Benzene> tiopen> pirol> furan

  26. Nama : Sulviana Putri
    NIM : A1C117074
    3. Deret kearomatikannya berarti bahwa benzen lebih besar, lalu tiopene, selanjutnya da furan lalu ada pirol. Dapat kita lihat dari strukturnya yang mana benzene ini sangatlah aromatik dan juga sangat stabil dibandingkan dengan yang lainnya karena benzen ini sangat mudah untuk berikatan secara kuat dengan air yang menyebabkan dia sulit untuk dipisahkan lalu juga pada benzene sangatlah mudah untuk mengalami delokalisasi atau konjugasi Benzene memiliki deret kereaktifan tinggi yang mudah untuk bereaksi sehingga terjadi konjugasi dan delokalisasi. Lalu ada tiopene, tiopene ini juga dapat mengalami konjugasi, namun dilihat pada strukturnya terdapat atom S di cincin dengan 4 atom C itu, sehingga lebih sulit untuk mengalami konjugasi lalu dilihat dari jari jari atomnya S ini lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya yang membuat senyawa ini mudah mengalami reaksi dan juga dalam reaksinya terjadi konjugasi sehingga semakin aromatik dan stabil. Lalu untuk pirol dalam cincinnya mengandung 4 atom C dan juga 1 atom N, dikarenakan N ini jari-jari atomnya lebih kecil dari S sehingga ia lebih sukar mengalami reaksi dan tetapi cukup mudah bereaksi karena ada atom N nya dan ini membuat terjadinya konjugasi yang akan membentuk delokalisasi. Lalu pada furan mengandung atom O pada cincin yang mengandung 4 atom C, pada furan delokalisasinya menyebabkan cincin itu tidak stabil sehingga ia menjadi yang paling terakhir dalam deret kearomatisan. Lalu dapat juga dilihat dari deret kereaktifan yang membuat hal itu dapat terjadi. Deretnya yaitu lebih reaktif dari C, S, N lalu O. Sehingga ini berhubungan juga dengan derey kearomatikannya berdasarkan reaksi dan juga konjugasi serta delokalisasi.

  27. Nama : Yuli Pertiwi
    NIM : A1C117020

    3. Untuk melihat keempat struktur dari senyawa golongan heterosiklik tersebut dapat dilihat pada blog saya https://yulipertiwi01.blogspot.com/2019/10/
    Dimana kecenderungan kearomatisan itu dapat demikian dipengaruhi oleh faktor keelektronegatifan dari golongan senyawa tersbut. Semakin kecil keelektronegatifan dari senyawa itu, maka makin besar pula sifat kearomatisannya. Seperti kta tahu bahwa dari keempat struktur tersebut, masing-masing keelektronegatifannya adalah benzena:80, Tiopen: 84, Pirol: 126, dan untuk Furan: 32. Apabila kita lihat antara senyawa benzena, tiopen, dan pirol maka terlihat bahwa benzen paling kecil keelektronegatifannya dibandingkan dengan tiopen dan pirol. Maka jelas bahwa benzen kearomatisannya lebih besar dibandingkan dengan tiopen dan pirol. Namun, lain halnya jika benzen dibandingkan dengan Furan, maka akan terlihat bahwa furan yang memiliki keelektronegatifan yang lebih kecil. Namun penyebab furan tidak memiliki kearomatisan besar itu karena elektron pada cincin furan yang ada pada struktur furan itu mengalami delokalisasi yang cukup besar sehingga membuat furan ini tidak stabil dan memngakibatkan titik didihnya rendah. itulah mengapa furan memiliki kearomatisan yang paling kecil, lalu pirol, tiopen, dan yang paling besar aromatisnya itu benzena.

  28. NAMA :RUSLAN RABANI
    NIM :A1C117028

    3. jika ditinjau dari struktur kasarnya ketiganya diikat oleh ataom atom yangberbeda sepeti sulful, nitrgen dan hidrogen, kemudian oksigen dan ketiganya diikat oleh 5 atom karbon . jika dilihat dari nilai kelektronegatifannya maka benar urutan kearomatisan diatas sudah sesuai karena benzen pada umumnya bersifat aziotrof jika berkontak dengannnn uap air akan sukit dipisahkan. pada furan keelektronegatifannya lebih besar sehingga ikatannya lebih kuat. urutan diatas juga ditinjau dari nilai yang dihasilkan, dimana furan mempunyai nilai 3,44 pirol 3,04 dan thiopen 2,56. dimana nilai tadi didapat berdasarkan sifat kelektronegatifan senyawa senyawa itu sendiri. furan yang paling besar sehingga dia yang paling tidak aromatis.kemudian ditinjau dari tingkat kesempurnaan delokalisasinya dimana benzen lebih stabil dibandingkan senyawa yang lain

  29. Nama : Kurnia Aulia
    Nim : A1C117068

    3. Mereka bersifat aromatis karena memiliki cincin yaitu 5 lingkarnya. Dan masing – masing dari tiopen, pirol, furan ini mereka sama – sama memberikan 2 elektronnya kepada awan pi, oleh kareana itulah mereka dapat disebut dengan aromatik. Urutannya benzena, tiopen, pirol, furan dikarenakan pada benzena dia memiliki sifat yang simetris dan non polar kemudian dilanjutkan dengan tiopen yang ke 2 karena tiopen ini memiliki atom belerang atau sulfur, dan kenapa setelah itu pirol dikarenakan dia memiliki atom nitrogen dan tidak mempunyai sifat basa, dan yang terakhir furan karena dia memiliki atom oksigen.

  30. NAMA RISKA
    NIM A1C117076
    Heterosiklik aromatik merupakan senyawa aromatik yang mempunyai sifat layaknya seperti senyawa aromatik, yakni yang mempunyai cincin benzena, yang harus memerlukan keadaan yang khusus, dan bersifat tak jenuh.
    suatu senyawa aromatis harus memiliki ciri-ciri atau kriteria;
    1. dimna pada sistem cincinnya harus mempunyai elektron phi yang terdelokalisasi
    2. pada sistem cincinnya harus planar, berhibridisasi sp2
    3. dan harus mempunyai (4n +2) elektron phi didalam suatu sistem cincin.
    dimana pirol furan dan tiofen memiliki dua elektron yang dapat disumbangkan keawan phi aromatik. pirol tidak bersifat basa, sedangkan puran memiliki sifat basa yang sangat lemah.begitu juga tiofen memiliki sifat basa yang sangat lemah. benzen ini memiliki sifat simetris dan nonpolar. pada perbandingan urutan tersebut dilihat dari mampunya sistem orbital p dari jenis masing-masing tersebut menuju ke delokalisasi sempurna. dimna benzen memiliki 3 ikatan phi yang memiliki delokalisasi sempurna, begitu juga dengan tiopen pirol dan furan dilihat dari ikatan phi yang terikat menunjukan kesempurnaan terdelokalisasi kurang sempurna dibandingkan benzen.
    strukturnya bisa dilihat diblog saya https://kariska76.blogspot.com/2019/09/persenyawaan-kimia-organik-heterosiklik.html

  31. Karena berdasarkan struktur elektronnya Senyawa heterosiklik ini bisa bermanfaat apabila kita klasifikasikan. Heterosiklik jenuh ini bersifat seperti turunan dare asiklik. Oleh sebab itu, studi tentang kimia heterosiklik ini dominannya pada aplikasi yang melibatkan cincin beranggota 5- dan juga 6 yang tidak terstruktur. Termasuk adalah benzen, tiofen, pirol, dan juga furan. berfokus terutama pada turunan tidak jenuh. Secara struktur kasarnya keempat senyawa heterosiklik ini memiliki struktur lingkar yang sama dan mengikat atom yang berbeda.

  32. Nama : Lara
    Nim : A1C117062
    benzen > tiopen > Pirol > Furan, perbedaan tingkatan kearomatisan 4 senyawa itu dikarenakan, pada suatu senyawa yang aromatis maka ia adalah suatu senyawa yang stabil. Kestabilan ini mempengaruhi 4 senyawa tersebut. jika suatu senyawa stabil maka tentu titik didih nya juga tinggi. kemudian benzen lebih tinggi dibandingkan karena ia mengalami delokalisasi. untuk tiofen, pirol dan furan, mereka tidak memiliki suatu sifat basa yang artinya mereka bersifat lemah, dan untuk 3 senyawa tersebut juga mengalami delokalisasi yang tidak sempurna. artinya energinya lebih rendah dibandingkan benzen. kita juga dapat meilhat nya dari segi keelektronegatifannya, benzen juga memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.
    struktur nya dapat dilihat pada blog saya :
    https://llarraa07.blogspot.com/2019/10/blog-post.html?m=1

  33. NAMA : NUR KHALISHAH (A1C118052)
    jawban soal no 3 adalah ada pada blog saya https://nurkhalishah052.blogspot.com/?m=1
    dimana pada reaksi yang saya jelaskan di blog saya itu mengenai reaksi eliminasi E2 dimana ia cenderung menggunakan basa kuat . dimana basa akan mengikat hidrogen lalu selanjutnya adanya elektron-elektron C dan h lalu akan membentuk ikatan phi , dan pada terakhir flor yang bersamasmaa dengan pasangan elektro nya akan pergi dari ikatan sigma yaitu ikatan C-F

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Syamsurizal © 2019 Frontier Theme