UJIAN MID SEMESTER
MATAKULIAH : KIMIA ORGANIK III
DOSEN : Dr. Syamsurizal, M.Si
KELAS : Reguler/online
HARI/TANGGAL : Rabu, 30 Oktober 2019
WAKTU : 19.30 -21.30 WIB
Petunjuk:
- Anda diizinkan membuka buku, laptop atau akses internet TETAPI ANDA DILARANG MENCONTEK JAWABAN TEMAN ANDA. Bila terbukti diketahui maka anda dinyatakan GAGAL dalam matakuliah ini.
- Anda harus berutan menjawab, satu soal paling lama 30 menit. Keterlambatan upload jawaban menjadikan anda bisa gagal pada ujian ini.
SOAL
4. Jelaskan kecendrungan produk yang terbentuk berdasarkan kontrol kinetika dan kontrol dinamika bila suatu poliena diadisi dengan menggunakan asam-asam halida. (bobot 25)
Nama: Ariyansyah
NIM: A1C117050
suatu poliena jika diadisi oleh suatu asam halida dengan kontrol kinetika produk yang dihasilkan cenderung produk yang non reversibel dan produk yang lebih cenderung terbentuk dengan cepat tapi kurang stabil.
sedangkan produk yang dihasilkan dengan kontrol dinamika lebih stabil karena dengan suhu yang tinggi tapi proses lambat.
Nama : Muhammad Habib
NIM : A1C117012
Kecenderungan produk yang dihasilkan dari poliena dengan adisi asam halida yaitu seperti produk dari ester, alkohol maupun asam karboksilat. dimana kita ketahui poliena itu senyawa yang memiliki ikatan rangkap. adapun kecenderungan dari produk itu antara lain dimana kontrol kinetika nya itu lebih cenderung membentuk produk struktur yang sama dari penyusunnya sepertinya hal nya asam karboksilat. dan jika berdasarkan kontrol dinamika itu terbentuk ke arah yang lebih cenderung seperti pada cenderung struktur aldo dimana ada penambahan struktur lain dibawahnya
Nama : Winda Sitia Elisabeth Br Sinaga
NIM : A1C117016
kecenderungan produk suatu poliena ketika diadisi menggunakan asam halida adalah ketika dilakukan kontrol kinetika yang artinya adalah kontrol yang dilakukan terhadap senyawa agar tidak rusak misalnya dengan pelarut dan lain halnya, maka poliena yang dihasilkan akan bersifat filtrat yang artinya lembut dan tidak berguna secara spesifik, ketika dilakukan kontrol terhadap dinamika yang menyangkut suhu, maka akan diperoleh bahwa senyawa ini berupa kristal yang lebih berpotensi digunakan secara spesifik, kontrol suhu ini sangat berpengaruh terhadap kekuatan suatu senyawa, kontrol suhu ini biasanya menghasilkan produk dengan bentuk kristal. senyawa yang telah melalui kontrol dinamika bersifat lembut dan kurang spesifik dalam fungsinya, oleh karena itu diperlukan kontrol suhu agar dihasilkan senyawa yang kuat dan spesifik, kontrol suhu yang dimaksudkan adalah pengawasan terhadap suhu agar senyawa atau produk yang akan dibuat ini dapat sesuai dengan yang diharapkan. Yang sangat diharapkan dari reaksi dengan asam halida adalah senyawa yang dihasilkan tersebut bersifat spesifik dalam kegunaan yang mana akan lebih mudah diperoleh jika dilakukan dengan kontrol terhadap dinamika dan suhu tidak berhenti hanya pada dinamika saja, struktur senyawa dengan kontrol dinamika dan suhu akan menguatkan senyawa tersebut.
Nama : Ulin Ayu Wulandari
NIM : A1C117024
4. Poliena merupakan bagian dari alkena. Jika alkena diadisi dengan menggunakan asam halide maka akan berlaku sebuah hokum yaitu hokum markovnikov. Dimana bunyi dari hokum markovnikov yakni “ketika suatu alkena bereaksi dengan asam halide maka atotom H dari asam halide tersebut akan terikat pada atom C ikatan rang yang memilik ato H lebih banyak sedangkan atom dari golongan haalogennya akan berikatan pada atom C yang memiliki atom H lebih sedikit. Jika suatu poliena diadisi dengan asam halide maka kemungkinan produk yang akan dihasilkan adalah alkana.
Nama : Khairil Liza
NIM A1C117036
4. Apabila suatu poliena di adisi dengan asam-asam halida, maka kecenderungan produk yang terbentuk adalah suatu alkena dan alkana yang memiliki lebih sedikit ikatan rangkap atau bahkan tidak memiliki ikatan rangkap, karna poliena itu sendiri adalah senyawa organik yang memiliki paling sedikit 3 ikatan antara atom karbon ganda maupun tunggal. Hal ini terjadi karena adanya atom H dari asam halida yang masuk dan mengikat atom C yang berada pada poliena yang memiliki atom H lebih banyak, yang menyebabkan putusnya salah satu ikatan rangkap yang dimiliki oleh poliena tersebut.
Nama : Sulviana Putri
NIM : A1C117074
4. Poliena sendiri merupakan suatu senyawa yang memiliki banyak rangkap dan juga poliena ini cenderung mengalami yang namanya konjugasi antara ikatan-ikatan , dengan adanya konjugasi ini akan menimbulkan delokalisasi senyawa. Apabila poliena ini direaksikan dengan asam-asam halida akan mengalami yang namanya konjugasi antara ikatan-ikatan rangkap yang terdapat didalamnya. Sehingga ikatan rangkap akan mengalami perpindahan tempat dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya akibat dari direaksikannya dengan halida. Proses ini ditinjau dari kontrol kinetika dan kontrol dinamikanya atau kontrol termodinamikanya. Yang mana reaksi ini akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, contohnya apabila suhu pada saat direaksikan ini cukup tinggi maka ini akan mempengaruhi laju reaksi dari senyawa yang direaksikan yaitu poliena dan juga asam halida. Asam-asam halida dapat dicontohkan debagai asam yang mengandung F, C, Br atau I. Contoh senyawanya yaitu HBr yang merupakan asam halida. Jika direaksikan dengan suhu yang cukup tinggi maka konjugasi pun akan terjadi secara cepat dan juga delokalisasi antar elektronnya juga terjadi dengan cepat. Sehingga produk nya diperoleh dengan cepat pula. Sehingga kecenderungan produk yang terbentuk menjadi poliena yang terikat dengan halida dan juga ikatannya mengalami konjugasi serta delokalisasi. Apabila dengan suhu yang cukup tinggi produknya pun akan cepat terbentuk akibat laju reaksi yang cepat.
NAMA :CINDY FELIA AGAM
NIM : A1C117046
4. menurut pendapat saya mengenai hal tersebut .Jadi kecenderungan suatu produk yang terbentuk baik dari kontrol kinetika yaitu dilihat dari segi suhunya jadi dalam penentuannya harus memilki suhu yang sangat rendah maka dari itu ia akan mengalami tekanannya sangat kecil juga kalau mengalami suhu yang besar maka akan tercapailah suatu proses kestabilannya tetapi jika tekanannya besar kalau suhunya besar tapi tekanannya kecil makan proses kestabilan tidaklah mungkin terjadi bisa kita misalkan seperti ester karena proses memghasilkan produk ester ini reaktannya adalah asam karboksilat dan alcohol direaksikan sehingga akan menghasilkan ester sebagai produknya untuk mencapai suatu produk tentunya selama memprosesnya dibantu oleh katalis yaitu mempercepat reaksi misalnya seperti asam sulfat sedangkan dalam control dinamika ini sama juga hal dengan kinetika mereka sama sama sama pembahasannya sangat berhubungan dengan suhu jadi disini dijelaksan bahwa jika ia akan mengalami suatu suhu yang sangat rendah maka akan dalam memproses suatu konsentrasinya pun nantinya banyak muncul beragam molekul yang sangat banyak beda lagi jika dia akan mengalami suhu yang sangat tinggi maka dalam memprosessan terjadinya suatu konsentrasi sedikit sehingga muncul molekulnya juga sangat sedikit jadi dalam proses poliena ini bisa dilihat dari panjang gelombangnya maka ia akan bisa diserap maupun dipantulkan jadi untuk mencari energy itu 1/lamda karena energy poliena ini yang akan tidak mengalami konjugasi karena memilki panjang gelombang dan ikatan rangkap trasnsisi elektron dan akan terjadi dengan istilah tumpang tindih yang berada pada ikatan pi dan jika untuk menstabilkan elektron maka dengan istilah gayung bersambut jadi didalam struktur ada yang mengalami terputus maka nangi akan ada yang menerima.
Nama : Enung Sundari
NIM : A1C117056
4. Konsep termodinamika (kestabilan relatif) dan kinetika ( kecepatan relatif) merupakan kosep yang harus digunakan pada saat kita membuat suatu produk reaktan. Hal ini sama dengan ketika sebuah diena diadisi dengan asam-asam halida hal ini akan membuat diena tidak terkonjugasi, panjang gelombangnya kecil, energinya besar. Dan bila ikatan rangkapnya disinari oleh sinar UV maka akan terjadi transisi elektron.
Nama : Ira Desmila
Nim : A1C117010
4. Pada senyawa tersebut kecenderungan produk yang terbentuk berdasarkan kontrol kinetika dan kontrol dinamika yaitu kita ketahui ada konjugasi diena dimana dalam hal tersebut kontrol dinamika cenderung menaikkan atau menurunkan suhu. kita ketahui bahwa apabila poliena diadisi dengan asam-asam halida maka akan terbentuk sesuatu yang baru. Sebagaimana kita ketahui bahwa sebuah poliena yang tidak terkonyugasi panjang gelombangnya kecil dan energi nya besar.karena panjang gelombang berbanding terbalik dengan energi. pada asam-asam halida yaitu F,Cl,Br,I dilihat dari besar molekulnya, semakin besar molekulnya artinya semakin susah untuk bergerak contohnya saja orang yang berbadan besar pasti susah untuk bergerak dengan cepat begitu juga dengan asam-asam halida ini.
Produk yang terbentuk pada kontrol kinetika cenderung energi awal yang ada itu rendah sehingga panjang gelombang nya itu besar. Berbeda dengan produk yang terbentuk pada kontrol termodinamika itu merupakan kebalikan dari kontrol kinetika. sebenarnya tujuan kita untuk membentuk produk dengan menggunakan kontrol kinetika dan kontrol termodinamika adalah untuk menghasilkan suatu produk yang stabil. Karena sesuatu yang sudah stabil pasti tidak akan mencari-cari kepada struktur yang lain, atau gugus lainnya.
Nama : Muhammad Rifky Saifuddin
NIM : A1C117080
Suatu kontrol kinetika biasanya dihubungkan dengan laju dan kecepatan suatu reaksi yang terjadi berdasarkan orde dan juga tingkat reaksi dengan menentukan harga konstanta kecepatan dari suatu reaksi dan energi aktivasi. Sedangkan pada kontrol dinamik yang menghubungkan dengan energi Gibbs yang menyatakannya pada reaksi spontan kontrol ini juga biasa disebut dengan kontrol suhu. Beberapa senyawa yang dihasilkan pada kontrol kinetik dan dinamik ini cenderung memiliki manfaat bagi tubug manusia, salah satunya pada senyawa yang dihasilkan dari kontrol dinamik, dimana senyawa Amfoterisin-B yang berfungsi sebagai antibiotik dan juga berperan dalam pembentukan kodon/stop kodon dimana dalam menghilangkan rasa sakit. Serta pada produk lainnya adalah vitamin A-Beta karoten-pro vitamin A, yang fungsinya bermanfaat bagi mata.
Nama : Infirna Fii dinillah
Nim : A1C117008
Bila suatu poliena di adisi dengan menggunakan asam asam halida maka reaksi yang terjadi adalah reaksi hidrohaloenasi. Seperti yang kita ketahui unsur haida ada F, Cl, Br. I. Nah dari ke empat unsur ini unsur F paling besar molekulnya. Produk yang dominan terbentuk bila kontrol dinamika yaitu bila suhu dinaikkan maka konsentrasi yang terbentuk pun banyak dan molekul yang terbentuk juga besar akibatnya energi yang dibutuhkan juga besar untuk stabil.. Begitupula sebaliknya. Pada kontrol kinetika jika suhu yang digunakan besar maka tekanan yang dibutuhkan pun harus besar jua untuk mencapai suatu ke satbilan
4. Nama : Siti May Saroh
NIM : A1C117048
Sebelumnya akan dijelaskan apa itu kontrol dinamika, kontrol dinamika ini sering kita lebih dengar yaitu mengenai termodinamika kontrol ini menjelaskan tentang stabil atau tidaknya suatu produk tersebut. Nah kalau kontrol kinetika ini kan pernah kita dengar seperti sebuah kecepatan. Sehingga bisa diliat cepat atau tidaknya produk itu dibuat. Sedangkan poliena ini mirip sama alkena hanya saja polialkena ini lebih banyak ikatan rangkapnya dibanding alkena. Nah kalo kita liat alkena jika direaksikan dengan asam halida maka dia melibatkan reaksi markovnikov dan juga antimarkovnikov, hanya saja untuk antimarkovnikov ini dia menghasilkan radikal bebas dan bereaksi untuk halida seperti HBr.sedangkan kereaktifan asam halida ini yaitu HI>HBr>HCl>HF dimana jika semakin reaktif maka semakin panas suhunya. Karena semakin cepat bergerak. Jika kita liat lagi dari kontrol dinamikanya, jika suhunya rendah maka konsentrasinya semakin banyak sehingga kecenderungan untuk menghasilkan produk semakin banyak. Nah, jika suhunya tinggi maka konsentrasinya semakin sedikit sehingga kecenderungan produknya semakin rendah. Jika kita lihat dari kontrol kinetika nya, kalo suhunya rendah maka tekanannya semakin stabil sehingga produknya cenderung lebih stabil begitupun sebaliknya. Sehingga jika suatu polialkena direaksikan dengan asam halida, bisa dianggap produknya cenderung lebih stabil dan produk yang dihasilkan banyak, tergantung dari jenis halidanya lagi.
Nama: Salsa Billa Aprianti
NIM: A1C117052
4. Poliena dikatakan anggota dari suatu senyawa organiik memiliki beberapa ikatan, baik tunggal maupun ganda. Poliena juga termasuk dalam anggota alkena, nah dari sini dapat diketahui kalau adisi merupakan salah satu sifat khasnya. Ikatan rangkap di sini amat berpengaruh, yaitu dari double atau rangkap hingga bisa menjadi tunggal. Adisi dengan halide di sini maksudnya senyawa-senyawa halogen, salah satu contoh yang paling umum adalah klorin, fluorin, boron, dan iodin. Halogenasi di sini diaggap amat bertautan dengan reaksi Markovnikob yang mana kereaktifan padanya kecuali salah satu unsurnya. Dari sini dapat terbentuk pelbagai senyawa bervarian, dari hidrogenasi, hingga halogenasi. Untuk contoh reaksinya, di sini: https://chemicompounds.wordpress.com/2019/10/30/jawaban-uts/
Kontrol kinetika di sini digunakan untuk mendapatkan apakah ada pengaruh laju atau kecepatan yang signifikan dari suatu senyawa poliena seperti halogenasinya. Kadar karbon yang dimilikinya membuat senyawa poliena tersebut amat mudah mengalami reaksi, terutama pembakaran.
Nama : Melin Yohana Sitio
NIM : A1C117038
Konsep kontrol kinetika yaitu temperatur tinggi maka tekanannya harus tinggi, temperatur rendah maka tekanannya juga rendah.
Konsep kontrol dinamika suhu rendah maka konsentrasi molekul tersebut naik, jika suhu tinggi maka konsentrasi molekul menurun. Jika membuat sebuah peroduk menggunakan kontrol dinamika dan kontrol kinetika maka akan menghasilkan produk dengan tingkat kestabilannya yang tinggi. Poliena berfungsi sebagai vitamin A atau sebagai cikal bakal pro vitamin A, jika diadisi dengan asam asam halida dengan berdasarkan kontrol kinetika dan kontrol dinamika maka cenderung akan membentuk sebuah produk yang stabil.
NAMA : NENG EARLY OKTAVIA
NIM : A1C117044
Kontrol kinetika berkaitan dengan kecepatan relative yang mana ketika kita menaikkan suhu maka tekanan juga harus naik untuk mencapai kestabilan, sedangkan kontrol dinamika berkaitan dengan kestabilan relative yang mana ketika kita menurunkan suhu maka konsentrasi meningkat dan menghasilkan produk yang banyak.
Ketika suatu reaksi di kontrol baik kinetika maupun dinamika maka akan di peroleh produk yang lebih banyak sesuai keinginan tetapi ketika reaksi di biarkan hingga mencapai kesetimbangan maka produk yang dihasilkan dominan hanya sebagian
Contoh : 2 metil 1,3 pentadiena merupakan senyawa poliena alkadiena yang ketika di adisi dengan asam halide berupa HCL maka kemungkinan akan menghasilkan 4 produk yang dapat di lihat di blog saya https://nengearly16.blogspot.com/2019/10/jawaban-mid-kimia-organik-iii.html
Dapat pula di lihat produk dari senyawa lain.
Nama: angesti dhitya
Nim: A1C117004
4. Ada 2 jenis kontrol yang digunakan oleh poliena. Kontrok kinetik dan kontrol dinamik. Kontrol kinetik memiliki suhu rendah pada awalnya. Sedangkan kontrol dinamik memiliki suhu tinggi pada awalnya. Poliena yang terkonjugasi memiliki panjang gelombang kecil sedangkan energinya besar. Sedangkan poliena yg tidak terkonjugasi memiliki panjang gelombang besar dan energinya kecil. Ketika poliena diadisi oleh asam asam halida seperti Flour, Clorida, Bromin dan iodin maka keduanya akan menghasilkan produk berdasarkan kedua kontrol tersebut. Jika molekulnya besar maka sulit untuk bereaksi dg poliena. Poliena yang sulit bereaksi karena adanya besar molekul. F lebih cenderung ke dinamik dan I lebih ke kinetik
NAMA : YOSSY MAHARDANI
NIM : A1C117034
4. pada proses pengasisian pada poliena yang menggunakan asam-asam halida , disini asam-asam halida diantaranya adalah ( F,Cl,Br, I ) dimana disini memiliki ukuran molekul-molekul yang berbeda disini atom F memiliki bentuk molekul yang lebih besar dari yang lain diman yang [paling kecil adalah molekul atom I dimana pada atom F memiliki panjaang gelombang besar energinya kecil sehigga susah untuk bergerak . lalu untuk produk yang terbentuk berdasarkan
kontrol kinetika disini terbentuk jika pada suatu poliena suhunya besar dan juga memiliki tekananyang diharuskan besar untuk mendekati kstabilannya. Karebna jika suhunya rendah tekannan akan kecil.
Kontrol dinamika produknya disini akan pada poliena jika disini kebalikan dari kontrol kinetiika dimana jika memiliki suhu yang rendah maka akan memungkinkan konsentrasi banyak yang memiliki molekul yang banyak dan ketika pada suhu yang tinggi maka konsentrasi sedikit molekul yang dihasilkan disiini berpengaruh pada ukuran molekulnya.
Nama: Alfu Laila Ariyanti
Nim: A1C117022
4. poliena yang diadisi dimana iya sangat mudah bereaksi jika dengan halogen selanjutnya diteteskan alkena yang akan diadisi untuk reaksi biasanya akan sepontan jika ia pada suhu kamar, kita ketahui bahwa poliena itu termasuk senyawa alkena yang ikatan gandanya itu lebih dari satu sedangkan kontrol kinetika jika ingin mencapai kesetabilan maka baik tekanan maupun suhunya itu harus besar jika suhnya direndahkan maka tekanannya menjadi kecil untuk kontrol dinamika jika ingin konsentrasi molekul itu banyak makan turunkanlah suhunya jika suhunya dinaikan makan konsentrasi molekul sedikit dihasilkan oleh sebab itu jika kita ingin menghasilkan produk yang baik maka lihatlah aturan aturan tadi dimana dia harus stabil dalam dinamika serta kecepatan pun lebih cepat karena semakin reaktif maka dia akan cepat bergerak sehigga akan menimbulkan panas juga karna setiap pergerakan yang tibul dari suatu benda maka ia akan menimbulkan panas untuk seberapa panasnya itu tergantung seberapa cepat atau reaktifnya baik suhu maupun energy memiliki keterkaitan intinya semakin tinggi baik suhu maupun energy maka iya makin stabil serta pergerakannya juga cepat serta sebaliknya
Nama : Emy Yulia
NIM : A1C117064
4. menurut saya pada senyawa poliena ini apabila dia tidak berkonjugasi maka energinya besar dan panjang gelombangnya kecil. nah jika pada poliena ini diadisi oleh asam-asam halida yaitu F, Cl, Br, I. nah pada konterol dinamika energinya awal tinggi. jika suhnya itu rendah maka molekulnya banyak terbentuk jika tinggi sedikit terbentuk produknya. produk yang dominan pada termodinamika ini yaitu (1,4)(pada saat kuliah). jika pada kontrol kinetika ini memiliki energi awal yang rendah. jika suhu besar maka dia akan stabil bila tekanannya juga besar dan kebalikkannnya jika suhunya rendah maka tekanannya juga kecil unruk mencapai kestabilan tersebut. pada kinetika ini produk dominan yaitu (1,2) (pada saat kuliah).
nah produk yang terbentuk ini juga tergantung pada keadaan reaksi yang sedang berlangsung saat itu juga.
NAMA : RAHMA
NIM : A1C117018
kinetika dari poliena dilakukan dengan cara reaksi dilakukan pada kondisi dingin, hal ini akan terjadi ikatan ionik antar logam–oksigen dan deprotonasi berlangsung cepat dalam kondisi yang lebih ringan. Sedangkan termodinamika dari poliena terjadi pada temperatur yang lebih tinggi dan terjadi ikatan kovalen logam–oksigen. Waktu kesetimbangan lebih longgar pada deprotonasi dengan sejumlah sub-stoikiometrik dari basa kuat. dan diperoleh snyawa yg sfesifik yg dpat digunkan.
NAMA : RISKA
NIM : A1C117076
Senyawa Poliena merupakan salah satu senyawa organik tak jenuh yang mempunyai tiga ikatan karbon bolak ganda serta tunggal. jika suatu senyawa poliena mengalami kehilangan ikatan rangkap maka suatu senyawa poliena : yang akan terjadi elekton terdelokalisasi yang dapat membuat ikatannya semakin kuat yang menargetkan reseptor dengan gugusnya semakin kuat juga. dengan menstabilitaskan ikatan, membuat efektivitas suatu produk semakin tinggi, pada sistem terkonjugasi dimana akan bereaksi atau bertumbukan dengan reagen yang dapat menurunkan energi transisi. suatu poliena yang tidak terkonjugasi memiliki panjang gelombang yang pendek atau kecil dan energinya sangat besar. sebaliknya jika poliena yang terkonjugasi memiliki panjang gelombang yang besar dan mempunyai energi yang kecil.
jika suatu poliena terbentuk dari elektron yaang bertumpang tindih yang dikenal dengan sigma, memiliki stabilitas ikatan rangkap yang dapat menjadikan energinya kecil.
kemudian reaksi akan makin cepat terbentuk apabila reaksi (K) makin besar ataupun aktivasinya makin kecil.pada kontrol kinetika dihasilkan produk lebih banyak serta sangat cepat terbentuk sedangkan pada kontrol dinamika suatu produk yang dihasilkan lebih stabil. dimana kondisi reaksi yang akan terjadi meliputi suhu, tekanan, pelarut yang dapat mempengaruhi jalur terjadinya reaksi.
Nama : Liveya Parandika
Nim : A1C117014
4. Kontrol kinetika Dan kontrol dinamika tentu saja memiliki keterkaitan yang sangat erat untuk membentuk suatu produk. Kontrol kinetika ini yang nantinya Akan menentukan suatu produk pada suatu reaksi kimia yang bergerak atau dapat dikatakan mendekati arah pada berbagai produk yang bisa dikatakan dari produk sebelumnya Dan selektivitas indeknya akan mempengaruhi suatu reaksi yang sedang terjadi. Pada setiap reaksi ini Alan dipengaruhi oleh suatu suhu, tekanan bahkan pelarut juga Akan mempengaruhi reaksi yang terjadi pada kontrol kinetika Dan kontrol dinamika ini. Kontrol kinetika ini dipengaruhi oleh suhu yang rendah, Kita ketahui apabila suhu ini rendah maka Kita dapat melakukan reaksi dengan pembentukan suatu produk tersebut cepat, sedangkan untuk kontrol dinamika ini reaksi yang terjadi pada suhu yang setinggi sehingga membuat kontrol dinamika ini produk yang terbentuk pada reaksinya lebih stabil dibanding dengan kontrol kinetika tadi. Pada reaksi ini jika reaktannya yang terjadi lebih asam maka dapat Kita simpulkan kontrol kinetika maaupun dinamika ini Akan terjadi secara otomatis.
Nama : Regina Theresya Br Purba
NIM : A1C117060
4. kecenderungan suato produk yang dihasilkan itu bergantung pada kondisi saat produk itu bereaksi menghsilkn. Dimana produknya perlu stabil dan kecepatnnya sebaikknya relative. Stabil dan relative itu lah yang merupakan control dinamika dan control kinetika. Prinsip dari control dinamika itu sendiri adalah jika suhu dibuat rendah maka konsentrasi banyak sehingga molekul yang terbentuk pun banyak. Dan kebalikkannya, jika suhu dibuat tinggi maka konsentrasi nya sedikit sehingga molekul yang dihasilkan sedikit. Perlu diketahui bahwa jika suhu yang kita pakai tinggi dengan konstrasi yang tinggi pula maka yang akan terjadi malah tumbukn atar molekul sehingga molekul nya tak stabil. Oleh sebab itu, jika produk yang kita gunakan tinngi konsentrasi maka suhu nya harus kita turunkan .
Sedangkan kalau control kinetika itu prinsipnya jika yang kita gunakan yaitu suhunya tinggi maka tekananya juga harus ikut tinggi supaya mencapai kesetabilan. Dan sebalikknya juga, kalau suhu nya kita buat rendah maka tekanannya harus kecil supaya tercapai setimbang. Oleh sebab itu kedua control itu harus digunkan dalam mengadisi poliena dengan asam asam halide. Jika asam halide dalam konsentrasi tinggi maka sebaiknnya dijalankan reksi dengan suhu tinggi, dan sebainya.
Nama : Yuli Pertiwi
NIM : A1C117020
4. Jika dilihat dari strukturnya, senyawa poliena ini mempunyai ikatan rangkap yang ada dalam strukturnya yang jumlahnya itu lebih dari satu. Apabila suatu poliena ini dilakukan adisi dengan menggunakan asam-asam halida maka akan terbentuk ikatan tunggal pada poliena yang awalnya ikatan rangkap tadi. nah ini dikarenakan atom h yang asalnya dari asam-asam halida yang digunakan untuk mengadisi poliena tadi berikatan atau menyerang ke yang punya ikatan rangkap tadi maka secara otomatis, ikatan rangkapnya akan hilang dan menjadi ikatan tunggal. Produk yang dihasilkan dari hasil reaksi adisi antara senyawa poliena dan asam halida ini jika dilihat dari kontrol kinetik adalah akan dihasilkan produk hasil adisi yang banyak, hal ini dikarenakan laju selama proses reaksi berlangsung itu dikendalikan oleh kontrol kinetik. Nah jika dilihat dari kontrol dinamik,maka produk yang dihasilkan dari proses adisi itu akan mempunyai tingkat kestabilan yang dikatakan tinggi dan berkaitan langsung dengan energi yang dibutuhkan selama proses reaksi adisi ini berlangsung, apakah butuh energi yang besar atau kecil, nah itu tergantung dari struktur senyawa poliena yang diadisi oleh asam halida.
untuk hasil produk reaksi adisi senyawa poliena dan asam halida dapat dilihat pada blog saya. https://yulipertiwi01.blogspot.com/
Nama: maratul hasanati
Nim: A1C117032
Berdasarkan control kinetika dan dinamika bila suatu poliena diadisi dengan asam-asam halide kecenderungan produk yang terbentuk yaitu Adisi ion hidrogen dengan satu atom karbon dalam suatu poliena yang dapat menimbulkan muatan positif pada atom karbon lainnya,sehingga dapat membentuk intermediate karbokation. karena efek induksi dan hiperkonjugasi jika semakin tersubstitusi karbokation maka semakin stabil pula kondisinya, produk yang terbentuk dari intermediate yang lebih stabil adalah Produk utama dare reaksi adisi.
Nama : Kurnia Aulia
Nim : A1C117068
4. Poliena direaksikan dengan cara menggabungkan asam – asam halida dengan lebih dari dua molekul maka hasil yang didapat nantinya adalah sebuah produk dimana kita bisa mengetahui ukuran dari campurannya itu disebut dengan kontrol kinetika, kontrol kinetika itu dapat terjadi jika suhu yang dihasilkan tinggi maka tekanan yang harus dicapai harus tinggi juga supaya mendapatkan hasil yang stabil, dan jika tidak terjadi akan sebalinya dan pada kontrol dinamika itu jika suhunya kurang dengan seharusnya maka konsentasi besar pada molekul yang didapatkan itu akan besar juga, dan begitupun sebaliknya atau bisa juga dengan mengunjungi blog saya yaitu https://kurniaa18.blogspot.com/2019/09/senyawa-poliena-dan-zat-warna-dan.html
Nama: M.Raidil
Nim: A1C117006
Berdasarkan kontrol dinamika jika Ada suhu, tekanan dan komposisi pada suatu Poliena yang diadisi dengan asam Halida maka akan Terjadi Pengubahan suatu ikatan ganda dengan Kovalen tunggal. Suatu produk poliena jika dilakukan kontrol dinamika maka merujuk pada penambahan pelarut agar senyawa tidak rusak, dalam artian senyawa tersebut akan bersifat lembut secara khusus ketika dilakukan kontrol suhu yang berkaitan dengan kontrol dinamika, maka akan diperoleh senyawa spesifik yg dapat digunakan.kontrol dinamika berpengaruh kuat terhadap kekuatan suatu senyawa dimana kecenderunganya adalah menghasilkan produk dengan bentuk fisik kristal. Apabila Poliena dilakukan reaksi adisi maka akan menghasilkan produk irreversible Secara cepat namun labil.
Namun bila dilakukan perlakuan kontrol dinamika terhadap suatu produk maka dihasilkan produk stabil meskipun proses lama dengan temperatur tinggi.
Nama : Vinni Sridayanti
NIM : A1C117030
4. Pada suatu poliena yang mengalami reaksi adisi dengan asam halida, adanya penambahan gugus halida. asam pada poliena akan menyebabkan atom hidrogen (H) terkait dengan pada atom C. proses reaksi ini akan membentuk reaksi antara, dimana ion hidrogen yang mengalami adisi dengan satu atom karbon akan membentuk muatan positif. Berdasarkan kontrol kinetika yaitu kontrol yang jika suhunya besar maka tekanan diperbesar agar mencapai kestabilan dan berdasarkan kontrol dinamika dimana berkaitan dengan konsentrasi yang jika suhunya rendah maka konsentrasinya naik dan akan menghasilkan molekul yang banyak. Kecenderungan poliena pada saat diadisi dengan asam halida yaitu mebentuk HOMO karena dengan menambah kalor, maka reaksinya akan membentuk HOMO.
NAMA :RUSLAN RABANI
NIM :A1C117028
4. kontrol kinetika menekankan kepada suhu dan tekanan akan bersesuaian untuk mendapatan kestabilan, kalau kontrol dinamika suhu berbanding terbalik dengan konsentrasi senyawa.poliena merupakan senyawa dengan ikatan rangkap yang lebih dari satu dan termasusk kedalam senyawa organik yang tak jenuh. poliena dianggap lebih reaktif dibandingkan dengan alkena karena ikatan rangkapnya yang lebih dari satu. sedangkan halida dikenal sebagai gas namun dapat larut dalam air. jika berpatokan kepada kontrol kinetika saat suhu dinaikkan dan mendapat tekanan yang sesuai maka akan terjadi kestabilan karena HCL mempunyai titik didih yang relatif rendah, jika ditinjau dari dinamikanya saat suhu dinaikkan maka otomatis akan banyak senyawa yang menguap dan akan menyebabkan konsentrasi senyawa tersebut menurun atau sedikit.
Nama : Liveya Parandika
Nim : A1C117014
4. Kontrol kinetika Dan kontrol dinamika tentu saja memiliki keterkaitan yang sangat erat untuk membentuk suatu produk. Kontrol kinetika ini yang nantinya Akan menentukan suatu produk pada suatu reaksi kimia yang bergerak atau dapat dikatakan mendekati arah pada berbagai produk yang bisa dikatakan dari produk sebelumnya Dan selektivitas indeknya akan mempengaruhi suatu reaksi yang sedang terjadi. Pada setiap reaksi ini Alan dipengaruhi oleh suatu suhu, tekanan bahkan pelarut juga Akan mempengaruhi reaksi yang terjadi pada kontrol kinetika Dan kontrol dinamika ini. Kontrol kinetika ini dipengaruhi oleh suhu yang rendah, Kita ketahui apabila suhu ini rendah maka Kita dapat melakukan reaksi dengan pembentukan suatu produk tersebut cepat, sedangkan untuk kontrol dinamika ini reaksi yang terjadi pada suhu yang setinggi sehingga membuat kontrol dinamika ini produk yang terbentuk pada reaksinya lebih stabil dibanding dengan kontrol kinetika tadi. Pada reaksi ini jika reaktannya yang terjadi lebih asam maka dapat Kita simpulkan kontrol kinetika maaupun dinamika ini Akan terjadi secara otomatis.
Nama : Lara
Nim : A1C117062
4. poliena merupakan suatu senyawa organik yang tak jenuh dan didalamnya terdapat ikatan rangkap karbon, dimana ikatan rangkap akan mengalami suatu interaksi yang akan menjadi ikatannya terkonjugasi. dengan terkonjugasi maka energi yanng dimiliki besar, apabila tidak terkonjugasi maka energinya akan rendah. menggunakan asam-asam halida karena pada asam-asam halida ini memiliki tingkat energi yang berbeda-beda. pada poliena ini jika tidak ada transisi elektronik, maka akan kehilangan eleltronnya karena tidak ada yang menstabilkan elektronnya. artinya disini diperlukan kontrol dinamika yang membuatnya menjadi stabil. kemudian kontrol kinetika ini mengarah kepada suhu dan tekanan yang dapat mempengaruhi kestabilan tadi.