Syamsurizal

頑張れば 難 でも できる

KEISOMERAN GEOMETRI: Transformasi Asam Maleat menjadi Asam Fumarat

 

 

 

 

Pada suatu senyawa organik dapat memiliki satu atau lebih gugus fungsi yang terikat pada atom karbon berikatan tunggal atau ikatan rangkap. Gugus atau atom yang terikat pada atom karbon yang berikatan tunggal akan bebas berotasi sepanjang ikatan tunggal -C-C- sehingga tidak dapat dibedakan orientasi bidang ruang gugus fungsinya dan sebaliknya suatu gugus atau atom yang terikat pada senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap atau rantai atom karbonnya siklik maka gugus atau atom tersebut tidak dapat berotasi bebas sehingga orientasi ruang gugus atau atomnya dapat diidentifikasi sehingga disebut juga dengan isomer geometri.

 

Selain itu isomer geometri juga dapat ditemukan pada senyawa organik rantai siklik misalnya pada cincin karbon sikloalkana terbentuk bidang pseudo yang dapat digunakan untuk menetapkan orientasi relatif atom atau gugus yang terikat pada cincin tersebut(stereokimianya). Orientasi atom atau gugus dapat berada pada sisi cincin disebut “atas” sedangkan sisi lain disebut “bawah”. Berdasarkan kesepakatan para ahli kimia,digunakan ikatan berbentuk baji untuk menunjukkan gugus/atom yang terletak di atas bidang rata-rata cincin (atas), dan garis tetas untuk ikatan pada atom atau kelompok yang terletak di bawah cincin (bawah).

 

Suatu isomer geometri dengan orientasi tertentu dapat diubah orientasinya misalnya pada asam maleat atau cis-asam butenadioat yang memiliki dua gugus karboksilat umumnya digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan asam fumarat atau trans-asam butena dioat


Isomerisasi ini dikatalisis oleh berbagai pereaksi, seperti asam mineral seperti asam sulfat atau asam khlorida dan tiourea dan pemanasan yang memadai.

Updated: Mei 2, 2019 — 01:27

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Syamsurizal © 2019 Frontier Theme