Syamsurizal

頑張れば 難 でも できる

UJIAN MID SEMESTER KIMIA BAHAN ALAM

MATAKULIAH : KIMIA BAHAN ALAM
DOSEN : Dr. Syamsurizal, M.Si
KELAS : Reguler/online
HARI/TANGGAL : Senin, 28 Oktober 2019
WAKTU : 20.00 -22.00 WIB

Petunjuk:
1. Anda diizinkan membuka buku, laptop atau akses internet TETAPI ANDA DILARANG MENCONTEK JAWABAN TEMAN ANDA. Bila terbukti diketahui maka anda dinyatakan GAGAL dalam matakuliah ini.
2. Anda boleh menjawab harus berutan, satu soal paling lama 30 menit. Jawaban anda
wajib diupload pada laman: http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/

Soal :

4. Suatu terpenoid yang diisolasi dari tumbuhan diketahui memiliki potensi kimia
tertentu,

a. Jelaskan bagaimana para ahli melakukan screening dan purifikasi sehingga
berhasil menemukan senyawa terpenoid aktif dari tumbuhan tersebut. (Bobot 15)
b. Jelaskan bagaimana para ahli mengkarakterisasi senyawa hasil isolasi sehingga
struktunya diketahui dengan benar. (Bobot 10)

 

Updated: Maret 19, 2020 — 17:59

28 Comments

Add a Comment
  1. NAMA : YUYUN ERNAWATI
    NIM: A1C117063

    4.a. tahapan isolasi dan purifikasi pada terpenoid dapat ditandai dengan pemisahan komponen-komponen senyawa dengan menggunakan kromatografi. kemudian identfikasi enyawa dapat ditandai dnegan adanya noda pada plat KLT. baru kemudian dicek kemurnian dari sampel tersebut, apakah ia termasuk kedalam golongan terpenoid atau bukan, yang mana telah kita ketahui terpenoid merupakan cairan yang tak berwarna namun memiliki bau yang sangat khas

    b. dilihat dari jumlah karbonnya, kemudian jika teroksidasi maka berubah warna yang semula bening akan berubah menjadi suatu warna yangmenjadi identifikasinya serta dapat larut dalam eter dan alkohol dan dari jumlah atom karbonnya atau (iso prena) dan memenuhi karakteristik sifat kimia dan sifat fisikanya.

  2. Nama : Idkhom Kholid
    Nim : RSA1C117015
    4. a). untuk mengisolasi dan mempurifikasi terpenoid
    pertama dengan cara mengketraksi senyawa terpenoid yang ingin kita ambil, dari pengekstrak ini ada 2 cara lagi yaitu dengan sokletasi dan maserasi,
    Kedua ada dengan cara uji aktivasi dari terpenoid tersebut
    b). dengan metode KLT dan kolom Gravitasi, dan bisa juga dengan kromatofrafi Vakum cair
    hasil yang didapat di urutkan atau di karakteristikan berdasarkan metode yang di gunakan, lalu lakukan perbandingan

  3. Niken Ayu Hestiantari

    Nama : Niken Ayu Hestiantari
    NIM : A1C117033
    4. a) Tahapan isolasi yang kami lakukan yaitu dengan cara menghaluskan simplisia yang akan digunakan terlebih dahulu setelah itu simplisia tersebut dicampurkan dengan alcohol dan dilakukan proses penguapan yang mana nantinya akan didapatkan ekstrak pekat dari alcohol tersebut. Setelahitu dilakukan uji dengan sebuah reagen Liebermann-buchard yaitu menggunakan asam asetat anhidrat proses ini diketahui berhasil bilamana pada campuran tadi dapat memberikan reaksi dengan adanya perubahan warna yaitu warna merah atau merah ungu.
    b) Yaitu dengan cara melihat ciri-ciri beserta manfaat dari suatu tumbuhan dan setelah kita lakukan isolasi didapatkan hasil yang positif mengandung senyawa terpenoid kita dapat melihat suatu tumbuhan tersebut termasuk kedalam golongan terpenoid yang mana apakah diterpen, seskuiterpen, triterpen, tetraterpen ataupun polyterpen nah setelah kita mengetahui ia termasuk kedalam golongan yang mana barulah kita dapat menentukan struktur nya dengan benar yang mana penentuan strukturnya kita lakukan dengan mengikuti kaidah kepala ke-ekor pada struktur isoprena. Yang mana dengan adanya penetapan dengan kaidah ini menjadikan suatu kekhasan tersendiri dari golongan terpenoid ini.

  4. NAMA : INDAH (RSA1C117005)
    KELAS : REGULER MANDIRI

    4.
    A. Tahap isoslasi dapat dilakukan dengan penguapan air panas dari uap tersebut lh potensi kimianya keluar contoh ny cara menyulingan minyak
    B. Dengan menggunakan rumus-rumus tertentu dan memiliki struktur atom yang sama.

  5. Nama: Elda Septiana
    NIM: A1C117027

    4. A. pertama kita tentukan dulu simplisia yang akan kita gunakan dalam keadaan kering serta sudah dihaluskan.. Simplisia tersebut dilarutkan dengan etanol dengan juga dilakukan pemanasan. Setelah dilakukan pemanasan kita lakukan penguapan pelarut dengan menggunakan rotary evaporator. Ekstrak pekatnya ditriturasi dengan eter. Digunakan pula anhidrida asam asetat dan juga asam sulfat pekat. Reaksi positif ditandai dengan warna hijau. Purifikasinya dilakukan dengan menambahkan asam sulfat pekat, jika ada warna yang sama, boleh jadi tumbuhan atau simplisia yang diperiksa mengandung terpenoid karena terpenoid ditandai dengan adanya warna merah atau ungu yang tidak stabil

    B. terpenoid merupakan senyawa tang mengandung karbon, hydrogen dan oksigen yang bersifat aromatis. Kemudian kita melihat banwa sebagian terpenoid memiliki kerangkan struktur karbon yang dibangun oleh dua atom atau lebih C5 yang mana disebut isoprene, ini merupakan ciri khas dari beberapa terpenoid. Dengan ini dapat digunakan sebagai petunjuk dasar penetapan struktur terpenoid.

  6. NAMA : Sulviana Putri
    NIM : A1C117074
    4. a. Tahapan isolasi yang dapat dilakukan pada tumbuhan itu dengan cara ekstraksi yang dapat dilakukan pada laboratorium, tahapan ekstraksi ini harus didukung dengan proses yang lain sehingga diketahui bahwa senyawa tersebut adalah terpenoid atau steroid. Tahapan ektraksi ini dilakukan dengan beberapa kali pengulangan dan juga menggunakan pelarut yang sesuai sehingga didapatkan senyawa terpenoid yang berfungsi bagi tubuh manusia. Sehingga jika ingin diketahui senyawanya perlulah di uji agar diketahui senyawanya. Tahapan isolasi senyawanya juga dapat dilakukan dengan maserasi atau pemisahan . Tahapan purifikasi ini sendiri merupakan tahapan untuk memisahkan terpenoid dengan senyawa lainnya dengan cara pencucian dengan beberapa senyawa yang dapat mengikat senyawa lain selain terpenoid dan dilakukan pengulangan beberapa kali lalu duiapkan sehingga dapat membuang senyawa lain, pancucian juga dilakukan dengan senyawa yang dapat mengikat senyawa yang selain terpenoid, agar didapatkan senyawa terpenoid yang murni. Sehingga senyawa ini dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk kebaikan, kepentingan dan keperluannya.
    b. Pengkarakterisasian suatu senyawa dilakukan oleh sebuah uji. Namun juga ada cara lain yang terpikirkan oleh saya yaitu kita harus mengetahui tumbuhan yang kita gunakan itu adalah tumbuhan apa yang berasal dari family atau spesies apa atau bahkan nama dari tumbuhan tersebut. Sehingga kita dapat mencari sumber berdasarkan literarur senyawa terpenoid apa yang terkandung didalam ekstrak yang telah kita buat tadi. Sehingga kita dapat menentukan karakterisasi dari suatu senyawa terpenoid yang ada pada tumbuhan tersebut, yang mana dengan ini kita mengetahui atau dapat mengetahui struktur terpenoid dari senyawa yang kita isolasi atau kita ekstraksi tersebut. Contohnya pada lavender yang diekstraksi, berdasarkan sumber terpenoid ini memiliki senyawa terpenoid linalool, sehingga kita dapat menentukan strukturnya. Lalu linalool ini sangat berfungsi untuk aromaterapi yang baik untuk tubuh dan dapat membuat tubuh tenang atau rileks kembali.

  7. NAMA : MISNAWATI
    NIM : RSA1C117004

    4. Suatu terpenoid dapat diisolasi agar mengetahui potensi kimia yang dimiliki oleh tumbuhan terebut terhadap senyawa alkaloid yang dimilikinya
    a. Tahapan yang dilakukan ialah mengelolah sample ( dari mencari bahan, mencuci, melumatkan dan mengeringakannya) hingga menjadi sampel. lalu sample tersebut akan dilakukan tahapan dimana kita akan mengekstrak sampel tersebut dengan berbagai larutan misalnya dengan menggunakan CaCO3 lalu dipanaskan setelah pemanasan lalu kita lakukan ekstraksi dengan menambahkan klorofrom lalu pisahkan lapisan tersebut. Tidak hanya sampai disitu saja kita kan melakukan pemisalan dengan cara destilasi hingga menghasilkan larutan yang berwarna hijau dan akan mengkristal jika ditambahkan dengan petroleum benzene dan dengan penyaringan dan divakum sehingga akan membentuk krital yang merupakan hasil akhir dari isolasi dan purifikasi dari senyawa alkaloid.
    b. Dengan cara melihat hasil dari penelitian-penelitian yang ada di internet dan wawasan pengantar yang ada dibuku dan dapat di lihat dari video praktikum yang telah diuji oleh orang lain. Dengan dasar dari referensi tersebutla kita akan mengetahui karakteristikdari isolasi terebut dapat dikatakan benar dan kita mempunyai pemahanan tentang senyawa yang akan kita identifikasi kareakteristiknya

  8. Seprida Anjelina Tarigan

    Nama : SEPRIDA ANJELINA TARIGAN
    NIM : A1C117051
    4. Dalam mengisolasi senyawa terpenoid ditambahakan suatu pelarut polar kedalam ekstrak tanaman misalnya itu kedalam ekstrak daun tanaman nilam, dimana ditambahan suatu pelarut yaitu metanol kemudian campuran itu dipanaskan dan didinginkan, ketika didinginakan tersebut terbentuk dua lapisan yang mana lapisan itu terdiri dari lapisan metanol dan ekstrak daun tanaman nilam itu, ketika dilakukan suatu uji dengan menambahkan suatu pereaksi yang akan memberikan kebenaran bahwa didalam ekstrak daun tersebut terdapat senyawa terpenoid yang kemungkinan membentuk suatu warna atau aroma sehingga kita dapat mengetahui termasuk ke golongan terpenoid mana.

    b. Dalam melakukan isolasi akan didapatkan suatu hasil yang berbeda-beda dari setiap tanaman. misalnya pada tanaman labu hasil dari isolasinya larutannya menjadi takberwarna sehingga tanaman labu ini dapat diketahui strukturnya yaitu termasuk kedalam golongan terpenoid triterpenoid. Atau contoh lain seperti tanaman kau putih yang mana akan memberikan wangi atau aroma maka dapat diketahui strukturnya yang termasuk kedalam golongan monoterpenoid.

  9. Ditya Fajar Nursahfitri

    NAMA : DITYA FAJAR NURSAHFITRI
    NIM : A1C117061

    4.a. Isolasi adalah cara bagaimana kita menarik suatu senyawa kimia pada sebuah tumbuhan. Dimana dapat dilakukan dalam menentukan tumbuhan yang akan digunakan dan kandungan apa yang ada di dalamnya, kemudian kita dapat melakukan ekstraksi dengan cara menentukan pelarut yang sesuai dan dapat digunakna untuk mengekstrak tumbuhan tersebut sampai didapatkannya simplisia yang dimaksud. Kemudian simplisia tersebut diberlakukan dengan proses lebih lanjut untuk mendapatkan senyawa yang diinginkan baik dalam bentuk cair, padat (endapat/ kristal) dan lain sebagainya. Selanjutnya purifikasi adalah proses pencucian, pembersihan dan juga pemurniannya. Dimana dapat dilakukan dengan tahapan mencuci filtrat atau zat yang diperoleh tadi baik dalam bentuk endapan, kristal. Kemudian dilakukan pencucian ataupun pembersihan terhadap yang didapatkannya. Lalu setelah dicuci, dapat dikeringkan dan dilakukan pemurniannya agar yang didapatkan akurat atau memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.

    b. Mengkarakterisasi senyawa hasil isolasi agar strukturnya diketahui dengan benar, adalah dengan cara membedakan senyawa yang terdapat dalam tumbuhan tersebut lalu mencari metode yang sesuai untuk mengisolasi senyawa tersebut dan dilakukan pengujian yang teapat untuk senyawa yang terdapat dalam sampel tadi. Nah, jika metode yang digunakan itu tepat, perlakuannya tepat dan uji identifikasinya tepat, maka tentulah struktur yang digunakan dan terbentuk dalam reaksi tersebut akan sesuai juga pada teori yang ada dari para ahli. Jadi dapat diketahui pengkarakterisasiannya melalui hal-hal berikut tadi. Misal alkaloid pada suatu tumbuhan dapat diisolasi dengan 3 metode, misalkan saja dengan uji pereaksi Meyer dan diperlakukan sedemikian rupa. Pastilah hasilnya akan menentukan adanya alkaloid dengan struktur yang dimaksud jika pengerjaannya tepat dari awal sampai akhir.

  10. Nama : Yuli Pertiwi
    NIM : A1C117020

    4. a. Tahap isolasi yang bisa dilakukan terhadap suatu tumbuhan yang memang sudah diketahui memiliki senyawa terpenoid adalah dengan cara membuat sampel tumbuhan yang diketahui memiliki kandungan senyawa terpenoid ini menjadi halus sehingga dapat dilakukan pengerjaan selanjutnya. lalu ditambahkan beberapa bahan yang membantu proses isolasi ini seperti asam sulfat pekat. lalu uji yang terakhir itu biasanya menggunakan pereaksi yang spesifik terhadap senyawa terpenoid yang ada pada tumbuhan tersebut. isolasi terpenoid ini biasanya ada beberapa macam, bisa dengan cara ekstraksi pelarut, cara maserasi, ataupun beberapa cara lainnya. dimana setiap acara yang digunakan ini tergantung dengan sampel tumbuhan yang diketahui mengandung senyawa terpenoid tadi. Cara yang paling umum itu adalah dengan cara maserasi, dimana kita tahu cara maserasi ini dengan melakukan perendaman terhadap tumbuhan yang diketahui memiliki senyawa terpenoid, nah perendaman ini dapat dilalukan selama beberapa jam dengan menggunakan pelarut yang sesuai. cara lainnya adalah dengan ekstraksi pelarut, biasanya dilakukan dalam corong pisah yang menggunakan dua macam pelarut yang mana kedua pelarut ini tidak bercampur satu sama lain. lalu dilakukan cara selanjutnya dengan mendestilasinya sehingga didapatkan filtratnya.

    b. Setelah mengisolasinya, untuk menentukan struktur terpenoid yang diisolasi dengan baik dan benar perlu dilakukan proses mengkarakterisasikan senyawa yang didapat tadi. Caranya itu seperti kita lihat ciri-ciri secara fisik lalu dibandingkan dengan ciri-ciri fisik setiap golonga terpenoid. nah bisa juga dilihat dari jika diuji dengan pereaksi ini akan menghasilkan hasil yang bagaiman lalu dibandingkan juga dengan sumber atau litelatur yang kita baca. Lalu bisa juga diidentifikasi dari strukturnya. Apabila menggunakan alat, kita dapat menggunakan alat yang bernama spektrovotomor. nah proses menggunakan alat inidapat juga disebut spektro uv vis, dimana prinsip kerja alat ini itu menggunakan warna yang biasanya ditentukan dengan panjang gelombang warnanya.

  11. NAMA : NOVELA MELINDA
    NIM : A1C117007
    4. a. Misalnya dilakukan isolasi pada sebuah tanaman. Maka pertama-tama akan dilakukan isolasi tanaman tersebut. Isolasi ini yaitu tahapan ketika tanaman di haluskan menjadi sebuah simplisia yang sangat halus sehingga dapat dilakukan ekstrak yaitu mendapatkan sampel dalam bentuk cairnya. Pertama-tama dihaluskan bisa dengan cara diblender, atau ditumbuk sampai halus. Kemudian dicampurkan dengan sedikit air agar mudah untuk mendapat peran ekstrak tanaman. Setelah itu, di lakukanlah proses purifikasi yaitu proses penyaringan dan pengeringan hingga didapatkan kristal sampel. Pertama-tama biasanya dalam laboratorium dilakukan dahulu pemanasan, lalu di dinginkan untuk mendapatkan kristalnya. Lalu di ambil corong buchner, dan kertas saring, lalu dituangkan sampel sampel yang telah didapatkan tadi ke dalam corong buchner dan kertas saring. Dan sehingga di dapatlah kristal sampel yang akan diuji lebih lanjut. Kristal ini kemudian akan diuji titik lelehnya dan sebagainya.
    b. menurut saya, pertama diketahui dahulu tanaman apa yang di isolasi ini. kemudian dilakukan kajian tanaman ini mengandung senyawa apa. Setelah itu dilakukanlah isolasi tanaman tersebut sesuai tahapan isolasi apa yang mengarah kepada tahapan isolasi kandungan senyawa yang di dapat dari sumber teori tadi. Setelah dilakukan pertahapannya sesuai dan berurutan, maka akan di dapatlah hasil isolasi tanamannya. Kemudian untuk dapat kita karakterkan apa struktur dari sampek tersebut tentulah sudah kita dapatkan bayangan dari sejak awal melakukan kajian teorinya. Jika hasil ujinya sudah mirip dengan tanda-tanda yang dikatakan oleh teori, maka dapat kita katakan bahwa tanaman tersebut memiliki struktur apa.

  12. Nama: Salsa Billa Aprianti
    NIM: A1C117052

    4. Isolasi pada terpenoid dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu soxletasi dan juga maserasi. Ekstraksi juga dapat melalui kromatografi, khususnya melalui lapis tipis atau KLT. Untuk hasil bukan berupa Kristal haruslah melalui KLT dan juga spekto-UV. Untuk senyawa Kristal, diperlukan pencarian melalui metode lebih kompleks melalui organoleptic dalam bau, rasa, bentuk, hingga warna. Dan juga pada sifat fisika dilihat kelarutan hingga titik lemah. Dalam kimia, Kristal hasil isolasinya direaksikan dengan berbagai pereaksi salah satunya Lieberman Bruchard. Untuk pemurnian dilakukan uji titik leleh, dan pengujian fase gerak melalui metode KLT yang melalui proses pemanasan dengan kromatografi cair.
    Untuk menentikan karakterisasi digunakan spektofotometri UV Vis beserta juga pengukuran NMR yang mana dari hal tersebut akan tampak struktur dari terpenoidnya. Pada UV Vis digunakan pelarut berupa methanol hingga dapat ditemukan panjang gelombang yang bersangkutan. Dari sini juga ditambahkan NaOH yang mana selanjutnya dicek kembali dengan spektofotometri untuk melihat panjang gelombangnya hinggalah gugus terpenoidnya dapat terlihat. Untuk lebih jelas soal prosedur dan strukturnya, silakan cek: https://chemicompounds.wordpress.com/2019/10/27/714/

  13. NAMA : CINDY FELIA AGAM
    NIM : A1C117046

    4. a. Menurut pendapat saya mengenai bagaimana cara mengisolasi dari tumbuhan yang terapat dalam terpenoid dimana contohnya saja seperti semangka jadi didalam semangka, ini kan terdapat warna merah dimana mekanisme yang berperan sebagai pembentuk warna merah tersebut adalah likopen karena likopen ini terdapat ikatan rangkap terkonjugasi yang bergerak dan membentuk sebuah cincin oleh karena itu terbentuk warna merah tersebut yang terdapat dalam semangka bisa juga kita contohkan pada wortel yang terdapat warna orange didalamnya , bayam yang memiliki warna maka disitu beta karotenlah yang berperan sebagai pembentuk warna orange mengapa hal itu bisa terjadi jarena terjadi proses transisi warna bagitu juga yang terdapat pada bayam tadi hal tersebut berperan sebagai pembentuk warna hijau adalah absinithe sehingga bayam tadi bisa dimasak lalu dikonsumsi begitu juga pada wortel dan semangka hal itu merupakan suatu pemanfaatan potensi untuk makhluk hidup maka dari itu senyawa terpenoid ini sangat banyak sekali manfaatnya sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
    b. Jadi misalnya seperti stuktur terpenoid untuk mengetahui karakteristik struktur dari terpenenoid ini kita bisa lihat dari adanya gugus fungsi OH dimana gugus fungsi OH ini terdapat sebuah katekol yang mana berfungsi sebagai antoksidan hal tersebut sangat penting untuk diperhatikan dalam penentuan karakteristik struktur terpenoid dan juga terdapat kuersetin dimana terdapat gugus 5 oh dalam menentukan karakteristiknya untuk melepaskan OH ini sebaiknya aldehida yang sangat mudah sekali melapas h+ ketimbang alcohol sehingga nanti dia terdelokalisasi dan energinya pun rendah dan pada akhirnya akan mengalami proses stabilisasi terjadinya suatu resonansi hal tersebut bisa terjadi karena mereka mengalami hiperkonjugasi. Dan o rangkap disebelahnya oh itu yang mudah melepas daripada yang lainnya usahakan benzene aromatic yang lebih mudah melepaskan H+.karena karakteristik suatu senyawa terpenoid ini lebih membahas mengenai subtitusinya.

  14. Nama : Enung Sundari
    NIM : A1C117056
    4. a. Isolasi pada suatu sampel yang mengandung senyawa kimia terpenoid dapat kita lakukan yaitu mengekstraksi sampel dengan metode maserasi yang nantinya ekstrak yang didapatkan ditambahkan asetat anhidrat. Hasil yang ditunjukan berupa perubahan warna yaitu merah keunguan. Untuk purifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT), kromatografi vakum cair (KVC), dan kromatografi kolom gravitasi (KKG).
    b. Dalam mengetahui karakterisasi dapat digunakan sebuah pengukuran spektrometri UV-Vis dan pengukuran NMR (nuklear Magnetic Rensonance). Dimana pada pengukuran spegtrometri dapat digunakan larutan NaOH pada saat melakukan scaning pada oanjang gelombang 200-400 nm untuk sampel isolasi yang diujikan. Pada pengukuran NMR dilakukan pengecekan pada proton suatu senyawa sehingga diketahui kedudukan atom H dari hasil sampel isolasi.

  15. Muhammad rifky saifuddin

    Nama : Muhammad Rifky Saifuddin
    NIM : A1C117080

    a. Suatu senyawa terpenoid yang akan diisolasi dilakukan beberapa tahapan seperti pada senyawa diterpenoid yang dapat diturunkan dari suti geranil piofispat/GGPP yang asalnya dari kondensasi antara satu unit suatu IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama. Selanjutnya reaksi-reaksi lainnya dari beberapa senyawa antara lain GPP, FPP, dan GGPP untuk menghasilkan suatu senyawa terpenoid satu persatu hanya melibatkan dengan beberapa reaksi yang sejenis seperti reaksi sekunder. Reaksi sekunder yang akan dilibatkan diantaranya hidrolisis, oksidasi, siklisasi, reduksi, dan reaksi-reaksi spontan yang berlangsung dengan mudah dalam suasana yang netral dan pada suhu kamar, seperti isomerisasi, dehidrasi, dekarboksilasi dan lainnya. Ada beberapa jenis isolasi bahan alam lainnya khususnya senyawa terpenoid ini, yaitu bisa dengan beberapa metode seperti metode Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi Vakum Cair, dan Kromatografi Kolom Gravitasi.

    b. Senyawa terpenoid yang diketahui dengan berat molekulnya bersifat sangat volatil, artinya banyak ditemukan dalam setiap komponen minyak atsiri bersama dengan beberapa senyawa fenilpropanoid. Adanya struktur Karbon/C yang dengan ikatan rangkapnya yang mengikat dua Karbon lainnya menandakan ciri khas bahwa senyawa kompleks tersebut merupakan hasil biosintesis yang melibatkan terpenoid. Semua senyawa terpenoid tersebut dapat berasal dari setiap molekul isporen CH2=C(CH3)-CH=CH2 yang kerangkanya disusun dengan sambungan dua atau lebih satu unit isoprena yang emeiliki atom karbon 5. Sehingga kita dapat mengetahui turunan setiap terpenoid tersebut, seperti monoterpen, seskuiterpen, diterpen, tetraterpen dan lain-lain.

  16. AGUSTRI MANDA SARI

    NAMA : AGUSTRI MANDA SARI
    NIM : A1C117035
    1. a. Untuk mengetahui potensi senyawa dalam suatu tumbuhan dapat kita lakukan dengan beberapa tahapan, yang mana ketika ingin mengetahui keberadaan dari kandungann senyawa dalam suatu tumbuhan itu. Kita memulai dengan melakukan pengambilan senyawa itu dengan cara misalnya ekstraksi. Dengan cara melarutkan nya dengan menggunakan suatu pelarut tertentu, seperti pelarut etanol yang dapat memisahkan senyawa yang tercampur. Selanjutnya dipurifikasi yaitu ketika sudah kita dapatkan senyawa tersebut maka kita bersihkan kembali agar kontaminasi dari senyawa lain, seperti misalnya tannin dapat dihasilkan lebih murni. Tahapan ini dilakukan dengan cara mencuci simplisia tumbuhan yang mengandung senyawa yang kita teliti, kemudian dilakukan penyaringan agar dihasilkan yang lebih murni dan tanpa kontaminasi senyawa lain.
    b. Untuk mengetahui dengan benar struktur hasil senyawa isolasi yaitu dengan menyesuaikan metode yang kita gunakan, misalnya ketika ingin mengambil atau mengidentifikasi keberadaan suatu senyawa dalam tumbuhan. Maka kita lihat metode apa yang sesuai untuk mengetahui keberadaan senyawa itu, sesudah itu ditangani dengan proses yang sesuai. Dengan memperhatikan apa saja yang mempengaruhi tingkat kemurnian dari hasil isolasi senyawa tersebut. Karna semakin murni hasilnya atau tidak terkontaminasi oleh senyawa lain, maka akan menunjukkan kebenenaran dari struktur yang kita dapatkan.

  17. NAMA : FRISKA UTAMI
    NIM : A1C117021

    4. a.) Tahap isolasi pada tumbuhan yaitu pertama, simplisia dihaluskan terlebih dahulu. Kemudian setelah simplisia tersebut halus, kita dapat melakukan proses untuk mendapatkan ekstrak dari simplisia tersebut. Prosesnya dimanakan ekstraksi. Proses ekstraksi ini melarutkan simplisia dengan mencampurkan etanol pada saat ekstraksi untuk mendapatkan ekstrak simplisia tersebut. Untuk tahap selanjutnya yaitu purifikasi. Dimana purifikasi ini adalah tahap lanjutan setelah kita melakukan isolasi terhadap simplisia. Tahapannya yaitu dengan mereaksikan ekstrak yang didapat pada saat isolasi dengan pereaksi yang sering digunakan, untuk mendapatkan bahan kimia murni yang kita inginkan. Contohnya ketika kita ingin mengisolasi golongan alkaloid, pereaksi yang bisa digunakan yaitu pereaksi Wagner, Meyer, dan Dragendorf.

    b.) Dalam mengkarakterisasi senyawa hasil isolasi yang memiliki struktur yang benar kita dapat melihat metode yang digunakan saat isolasi tersebut sudah tepat atau belum. Dan juga dapat melihat pereaksi yang digunakan sudah sesuai atau tidak. Ketika metode dan pereaksi yang kita gunakan sudah tepat dan benar, maka kita tahu bahwa struktur dari hasil isolasi senyawa yang dilakukan juga benar.

  18. NENG EARLY OKTAVIA

    NAMA : NENG EARLY OKTAVIA
    NIM : A1C117044
    a. terpenoid dapat di isolasi baik dari kulit batang, daun, dan getahnya. Terpenoid umumnya dapat diisolasi pada bagian akar tanaman yaitu dari akar tanaman pohon kayu buta-buta dengan menggunakan spektrofotometri FT-IR, tahapannya ialah menggunakan sampel dari akar pohon kayu yang diektraksi dengan menggunakan metode maserasi kemudian di rendam selama 72 jam dan di kentalkan rotary efaforator. Wujud terpenoid tersebut dilakukan dengan cara : sampel yang telah di siapkan tadi ditambahkan asetan anhidrat dan asam sulfat pekat uji positif menunjukan golongan senyawa terpenoid dengan terbentuknya warna merah keunguan. Isolasi dan pemurnian senyawa terpeneoid dari dari akar pohon buta-buta ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu kromatografi lapis tipis, kromatografi fakum cair, dan kromatografi kolom gravitasi. Regen yang digunakan untuk menguji senyawa terpenoid ini ialah lieberman-buchard. Senyawa tepenoid di susun oleh kerangka karbon yang terdiri dari 2 atom atau lebih unit C5 yang disebut isopren. Unit isopren ini saling berikatan dengan teratur dimana kepala dari unit isoprem yang 1 akan berkaitan dengan ekor dari unit isoprem yang lain yang disebut dengan kaidah isoprem.
    b. Untuk mengetahu karakterisasi senyawa hasil isolasi agar struktur dari senyawa terpenoid ini deketahui dengan benar dan memiliki potensi kimia tertentu maka dapat dilakukan penentuan struktur senyawa analisis spektrum IR yang mana pada spectrum ini akan menunjukan keberadaan gugus aromatis yang berhasil di isolasi selain itu dapat menunjukkan senyawa alifatif yang memiliki keunikan dan potensi dalam pemanfaat senyawa terpenoid ini di kehidupan sehari-hari dengan adanya gugus-gugus yang berhasil di tunjukkan oleh spectrum IR maka kita dapat mengetahu dengan benar karakteristik senyawa terpenoid beserta potensinya dalam kehidupan selain menggunakan spectrum IR maka untuk mengetahui gugus dalam senyawa terpenoid dapat dilakukan analisis spectrum NMR yang menentukan jumlah CH yang terdapat dalam senyawa terpenoid selanjutnya dapat pula dengan menunjukkan analisis spektroskopi dengan memperkirakan struktur senyawa hasil isolasi dengan cara membandingkannya dengan struktur dasar senyawa yang terdapat di dalam tanaman tersebut. Metode umumnya berupa identifikasi kerangka dasar dan gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa sehingga dapat di rumuskan struktur senyawa tersebut. Sebagai contoh : isolasi terhadap senyawa nonpolar dari fraksin heksan yang terkandung dalam buah momordica charantia mengandung senyawa triterpen aglikon jenis kukur bitan yang tidak memiliki gugus karbonil yang di peroleh dari senyawa murni berdasarkan spektroskopi dengan karakteristis senyawa alifatif yang memiliki ikatan rangkap karbon dan gugus hidroksil melalui proses perbandingan data antara hasil proses pengukuran dan pendekatan etnobotani.

  19. 4. Nama :YOSSY MAHARDANI
    Nim : A1C117034
    jawab :
    a. tahapan isolasi pada suatu terpenid dimana sebelumnya akan dipilih salah satu produk atau sampel yang akan digunakan pada thapan isolasi simplisia haruslah dalam keadaan halus atau dapat diblender terlebuh dahulu dan nantinya dapat dilanjutkan dengan pemberian pelarut organik yaitu toluens atau aseton sehingga nanntinya dapat diketahui perubahan warnanya.
    Lalu pada proses purinifikasi pada penentuan protein terlebih dahulu disigkirkan asam nukleat penyebab viskositas yang tinggi lalu tahapan presipitasi dimana disini ditambahkan suatu polikation lalu selanjutnya dilakukan digesti setelah itu dipastikan asam nukleat disingkirkan lalu dilakukan sentrifugasi segingga nantinya akan di filtrasi dan terbentuk filtrat sehingga protein yang diinginkan dapat didapatkan. Jika terdapat kontaminasi dapat digunakan natrium sulfat unruk menghilangkannya
    b. setelah dilakukannya tahap isolasi dimana hasilnya nanti akan digolongkan pada strukturnya . penggolongan karakteristik steroid dapat dilihat dari seberapa banyak atom cnya apakah termasuk monoterpen, seskuiterpen, diterpen, triterpen, tetraterpen dan juga politerpen nantinya dalam penggolongannya terdapat manfaat pada beberapa tanamnnya.

  20. Nama:LIVEYA PARANDIKA
    Nim : A1C117014

    4. A. Pada tahap isolasi Kita dapat melakukan dengan cara ekstraksi dimana Kita ketahui dalam ekstraksi ini Kita dapat menggunakan metode dari maserasi maupun suatu metode sokletasi serta dapat dilakukan dengan uji fitokimia. Dalam pengujian fitokimia ini Kita dapat melakukan dengan suatu pereaksi yang telah ditentukan dalam laboratorium yanitu pereaksi Lieberman burchad. Dalam purikasinya Kita dapat melakukan dengan cara Kita dapat menggunakan pelarut organik untuk mendapatkan kemurnian dari senyawa tersebut dan digunakan untuk meningkatkan kepolaran Dan Cara ini bisa Kita gunakan dengan suatu metode yaitu kromatografi lapis tipis atau menggunakan dengan KVC.
    B. Isolasi karakterisasi dapat digunakan dengan Cara yaitu dapat saya paparkan yaitu seperti menggunakan spektrofotometri, lalu dapat digunakan dengan sinar UV-VIS Dan dapat dilakukan dengan Menggunakan NMR ( NUKLEAR RESONANCE). Misalnya Kita melakukan isolasi dengan Menggunakan kayu akar yang mana pada isolasi ini Kita dapat menghasilkan suatu senyawa yaitu antokarpin, caplasin, kalkon Dan senyawa kimia lainnya yang terdapat pada kayu akar ini.

  21. MITA ISTIANA (A1C117083)

    a. Tahapan isolasi pada tumbuhan yg pertama kita lakukan adalah mengidentifikasi senyawa tersebut terlebih dahulu kemudian barulah masuk ke tahap ekstraksi tumbuhan yang akan kita identifikasi bisa dengan maserasi bisa juga dg sokletasi.Setelah proses tersebut barulah kita dapat mendapatkan senyawa terpenoid tersebut.

    b. Dengan cara melihat hasil warna yang dihasilkan isolasi tumbuhan yang kita lakukan tadi,melihat reaksi yang terlihat dan terlibat selama proses isolasi berlangsung. Jika uji tersebut telah sesuai dengan teori yang ada maka akan mengetahui hasil yang kita dapat berhasil atau tidak.

  22. 4. a. pada isolasi senyawa terpenoid dalam suatu tanaman dapat kita lakukan dengan cara berikut:
    1) mempersiapkan simplisia tumbuhan tersebut dengan cara menghaluskan tanaman yang ingin diisolasi kandungan terpenoidnya
    2) mengekstraksi tanaman menggunakan metode yang tepat dan pelarut yang tepat
    3) setelah dilarutkan dalam pelarut yang tepat dan dipansakan lalu disaring dalam keadaan panas dan filtratnya diuapkan agar kita bisa mendapatkan ekstrak pekat dari simplisia tersebut
    4) ekstrak kemudian dilakukan faksinasi
    5) setelah itu dipisahkan kandungan terpenoid yang terdapat dalam tumbuhan dari senyawa lain yang juga terdapat dalam tumbuhan tersebut yaitu dengan cara rekristalisasi.
    6) Setelah dipisahkan, maka dilakukanlah pemurnian terhadap senyawa terpenoid yang diperoleh tadi biasanya dengan menggunakan suatu pelarut asam kuat, contohnya asam sulfat pekat dimana terpenoid ini tidak akan bereaksi dengan asam sulfat pekat, tetapi senyawa lain bisa bereaksi dengan asam sulfat pekat.
    b. Untuk mengkarakterisasi senyawa yang diperoleh dari percobaan bisa dilakukan dengan proses pengukuran NMR dan juga dengan pendekatan etnobotani senyawa tersebut dimana kita bisa memperoleh informasi mengenai senyawa yang dihasilkan oleh suatu tumbuhan dan kita bisa mengidentifikasi jenisnya sehingga kita bisa mengetahui struktur dari senyawa tersebut.

  23. Nama : Muhammad Yamin
    Nim : A1C117047

    4. a. tahapan yang dapat dilakukan dalam mengisolasi senyawa terpenoid dalam tumbuhan dengan cara:
    1. membaca berbagai refrensi mengenai bagaimana mengenali senyawa terpenoid
    2. identifikasi jenis tumbuhannya, misalnya senyawa terpenoid terdapat pada tumbuhan tumbuhan yang memiliki bau harum
    3. kemudian dapat kita uji dengan skinning fitokimia melalui ekstraksi dengan metode perendaman secara meresasi atau sokletasi. Misalnya dengan menambahkan asetat anhidrat dan asam sulfat pekat pada ekstrak jika hasil positif ditandai perubahan warna merah keunguan
    b. cara yang dapat saya lakukan untuk mengkelompokan senyawa terpenoid ini adalah
    1. mengenali struktur dari senyawa terpenoid dimana senyawa terpenoid ini memiliki atom karbon dan hydrogen dengan perbandingan (5:8) atau yang biasa kita sebut dengan isoprene.
    2. kemudian jenis dari terpenoid dimana apabila isoprene-isoprene ini tergabung akan membentuk struktur dengan kelipatan sehingga jenis terpenoid ini berbeda.

  24. H. R. YUNIARCCIH. S

    H. R. Yuniarccih. S
    RSA1C117001

    4. a. isolasi dan purifikasi dari tumbuhan
    pada proses isolasi terpenoid, biasanya dilakukan dengan teknik kromatografi. Untuk tahapannya yaitu
    – dilakukan ekstraksi pada tumbuhan tersebut
    – apabila dilakukan denga kromatografi lapis tipis, hasil ekstraksi ditotolkan pada plat klt.
    – Dengan menggunakan eluen atau biasanya disebut dengan fasa gerak, zat yang ditotolkan tad akan ikut bergerak. Sehingga nilai Rf dari zat tersebut dapat dihitung. Eluen yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik dari senyawa yang diidentifikasi
    – Isolasi zat dapat dilakukan, karena adanya perbedaan gerak dari masing-masing zat yang terkandung dalam tanaman yabg dianalisis
    b. Ekstraksi senyawa hasil isolasi sehingga strukturnya diketahui dengan benar
    Ekstrasi pada senyawa hasil isolasi dapat dilakukan dengan metode sokletasi, destilasi, ataupun perkolasi. Dengan prinsip ekstrasi ini digunakan perbedaan titik didih dari senyawa terseebut.
    Dapat pula di uji dengan beberapa pereaksi

  25. alfu laila ariyanti

    4. Nama : Alfu Laila Ariyanti
    NIM: A1C117022
    a. Untuk melakukan purifikasi pada isolasi terpenoid dengan cara seperti ekstraksi, sokletasi maupun menggunakan metode pengempanan yang menggunakan senyawa katecin dari daun gambir yang diisolasi menggunakan CPU pada kelapa sawit. Penjelasaan pada ekstraksi dimana semua bagian bunga, buah, daun, kulit batang dan akar digunakan system maserasi dengan menggunakan pelarut organic yang polar contohnya methanol.
    Pemurnian dengan cara pemeriksaan titik lelehnya dengan memakai campuran bermacam-macam sebagai fase gerak agar tampak noda pada asam sulfat 10% dilakukan dengan pemanasan dengan menggunakan kromatografi cair dengan kinerja yang tinggi sehingga pemurnian didapatkan dengan maksimal.
    b. Untuk kita dapat menentukan karakteristik senyawa bias digunakan spektrometri UV-Vis sebagai pengukuran, dan dapat juga menggunakan NMR pengukuran. Sedangkan pada spektrometri UV-Vis menggunakan methanol sebagai pelarut selanjutnya dilakukan discaning pada panjang gelombang 200-400nm, dilakukan penetesan NaOH sebanyak satu tetes lalu di scaning lagi dengan spektrometri UV-Vis dimana panjang gelombang juga sama sehingga dihasilkan gugus kromofor dalam senyawa sehingga dihasilkans enyawa yang benar atau yang diinginkan.
    Sedangkan NMR menggunakan pengukuran proton agar dapat merubah struktur senyawa dengan atom H posisinya terdapat pada proton. sehingga dihasilkans enyawa yang benar atau yang diinginkan.

  26. Nama: Rd. Abdurrahman
    Nim : A1C117015

    (4)
    A. Untuk melakukan isolasi dan purifikasi senyawa terpenoid yaitu melakukan ekstraksi sampel dengan suatu pelarut misalnya kloroform, kemudian melakukan fraksinasi dengan melakukan kromatografi untuk mendapatkan senyawa. eluen yang digunakan misalnya n-heksan kemudian dilakukan tahap purifikasi dimana fraksi yang didapatkan diuapkan untuk mendapatkan kristal kemudian kristal tersebut rekristalisasi untuk mendapatkan senyawa terpenoid yang murni.

    B. untuk mengkarakterisasi senyawa terpenoid tersebut dapat kita lakukan dengan menggunakan uji kromatografi misalnya dengan KLT kemudian dilakukan uji titik lelehnya dengan disandingkan titik leleh yang didapat dengan literatur kemudian dapat juga diidentifikasi dengan uji reagen Libermann-Buchard.

  27. Nama : Kurnia Aulia
    Nim : A1C117068

    4. a. Cara yang dilakukan untuk mengisolasi terpenoid dari tumbuhan yaitu dengan meneliti atau dengan cara melakukan praktikum kemudian kita bawak tumbuhan yang mengandung terpenoidnya, dan setelah itu kita pisahkan, senyawa kimia yang ada pada daun tersebut dengan daunnya kemudian kita kromatografi. Kromatografi ini bisa saja seperti timbulnya pergerakan dari senyawa itu sendiri atau terdapat didalam senyawa tersebut terjadinya pergantian antar ion yang berada didalamnya dan ini bisa terjadi karena terdapatnya perbedaan atau perubahan yang terjadi pada senyawa tersebut.
    b. Dengan cara memperhatikan hasil dari senyawa yang terbentuk apakah sesuai dengan sifat fisik dan kimianya sehingga dapat diketahui bahwa karakterisasi tersebut sesuai dengan struktur pada terpenoid itu dan dengan cara melakukan isolasinya dengan benar sesuai dengan ketentuan yang ada sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai atau dapat juga dilakukan dengan menggunakan spektroskopi yang berguna untuk megukur hasil yang didapatkan apakah nantinya akn sesuai dengan karakteristiknya. macam – macam dari spektroskopi ini juga banyak sekali, tergantung kebutuhan lagi yang ingin dipakai.

  28. NAMA : MELISA OKTAPIANI
    NIM : AIC117043

    a. dalam melakukan isolasi terpenoid atau bahan kimia lain yang potensial dalam tumbuhan dilakukan dengan metode kromatografi (KLT, KVC, KKG). Namun sebelumnya sampel harus disiapkan terbelih dahulu (preparasi sampel) yang menghasilkan ektrak sampel. Kemudian diekraksi dengen metode maserasi atau destilasi untuk mendapatkan ektrak kental yang murni. Kemudian barulah di isolasi dengam metode kromatografi. Untukmenguji hasilnya positif maka digunakan pereaksi liberman buchard, jika warna hijau dihasilkan pada fraksi maka hasilnya positif.
    b. untuk mengkarakterisasi senyawa hasil isolasi agar dapat diketahui strukturnya yaitu dengan cara melihat sifat-sifat fisik dan kimia dari tumbuhan tersebut. Dapat kita identifikasi dari bau yang dimiliki tumbuhan karena terpenoid memiliki bau yang khas, kelarutannya dalam pelarut, serta dari indek biasnya, dengan uji skrining fitokimia untuk membuktikan tanaman itu mengandung terpenoid. Kita tahu bahwa terpenoid terdiri dari beberapa unit isporen (terdiri dari 5 atom c) maka semakin panjang rantai c akan semakin susah suatu senyawa untuk larut, maka dapat kita tentukan strukturnya dengan menggunakan kaida kepala ke ekor.

Tinggalkan Balasan ke muhammmad yamin Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Syamsurizal © 2019 Frontier Theme